Mohon tunggu...
Jarang Makan
Jarang Makan Mohon Tunggu... Freelancer

Penggemar content manajemen, pengembangan diri, dan fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Meniti Jalanan Setapak 53

6 September 2025   15:15 Diperbarui: 18 September 2025   14:11 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Sebuah delman melintasi jalan dari Desa Pandan Asri ke Desa Merak. Delman seperti ini yang biasanya menjajakan jasa pengantaran dari pasar ke tujuan mana saja. Tapi kali ini Ki Kusir delman mendapat tugas khusus. Ia diminta menjemput Widura, Ratri, Sogol dan Murti dari kediaman Ki Rana menuju ke rumah Ki Sriram. Kali ini mereka akan jadi tamu istimewa.

Beberapa hari sebelumnya, Bondalika menyampaikan undangan kepada Widura dan tiga teman lainnya untuk datang ke rumahnya. Undangan itu ia sampaikan saat menghadiri pengajaran baca tulis di tempat Ki Rana. Ki Sriram mengundang Widura dan teman-temannya sebagai ungkapan terima kasih. Bagaimanapun juga, tanpa bocoran dari mereka, harta Ki Sriram saat ini pastilah sudah ludes.

"Wah, enaknya naik delman sambil menikmati segarnya tiupan angin. Tak perlu capek jalan kaki, sudah sampai tujuan," Sogol berkomentar sembari menikmati perjalanan di kesempatan kali ini.

Tiga teman yang lain hanya tersenyum lebar dan menggeleng-gelengkan kepala.

"Sebelumnya aku pernah naik kereta kuda yang berisi barang dagangan. Waktu dari rumahnya Bibi Sarwana. Memang naik kereta kuda lebih menyenangkan meskipun waktu itu tempatnya sempit. Haha," Widura menyetujui komentar Sogol.

"Oh, yang kemudian kamu dicegat kawanan begal itu ya?" sahut Ratri.

"Ya, yang itu. Nggak ada lagi. Hehe,"

"Ki Kusir, waktu mengantar penumpang apa pernah bertemu kawanan penjahat?" Murti tiba-tiba bertanya kepada Ki Kusir delman.

Ki Kusir sambil tetap mengendalikan kuda menjawab, "Dulu pernah sekali waktu mengantar rombongan pengantin. Tapi kawanan begal itu dapat dihalau para pengawal upahan yang ikut dalam rombongan."

"Ternyata jadi kusir berbahaya juga, ya?" sahut Sogol. "Saya kira hanya pedagang besar saja yang diincar penjahat."

"Biasanya kalau hanya membawa penumpang, kita akan aman. Kecuali kalau membawa sejumlah besar barang mahal seperti waktu saya mengantar pengantin yang waktu itu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun