Mohon tunggu...
Jarang Makan
Jarang Makan Mohon Tunggu... Freelancer

Penggemar content manajemen, pengembangan diri, dan fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Meniti Jalanan Setapak 50

18 Agustus 2025   14:08 Diperbarui: 18 Agustus 2025   14:08 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Situasi di tepian hutan kecil itu kini beranjak tegang. Ki Jeri telah membongkar kedok penyamaran Vikra dan Bajra. Dua pengintai ini seharusnya akan sulit mengelak.

Ki Jeri dan Ki Soros sebelumnya telah bersepakat akan meringkus Vikra dan Bajra di suatu tempat di dekat pohon yang terbakar akibat tersambar petir. Ki Jeri sebenarnya meminta Ki Soros membawa satu rekan tambahan untuk membantunya mengepung Vikra dan Bajra. Namun kiranya Ki Soros mengajak Ki Jagabaya dan beberapa warga, yang harusnya mereka bisa diandalkan. Inilah yang menyebabkan Ki Jeri agak terkejut pada mulanya. Bantuan yang diharapkan ternyata melebihi harapannya.

Ki Soros dan Ki Jagabaya awalnya hanya mengetahui bahwa Vikra dan Bajra akan merampas harta Ki Sriram di perjalanan. Namun ternyata urusannya tidak sesederhana itu, kawanan perampok ini akan menyerang rumah Ki Sriram. Dan pihak Ki Sriram sebenarnya telah tahu rencana mereka. Ini yang membuat mereka terkejut.

"Apa maksud Ki Jeri? Mengapa Ki Jeri melontarkan fitnah seperti itu kepada kami?" Bajra mencoba berkilah.

"Ini bukan fitnah!" Ki Sriram yang sedari tadi terdiam, kini bersuara. "Ada beberapa saksi yang melihat kalian waktu di hutan merencanakan perampokan yang akan kalian lancarkan nanti malam."

Suara Ki Sriram sedikit bergetar menahan kemarahan yang telah lama ia tahan-tahan. Sementara Vikra dan Bajra tetap berusaha tenang walau sebenarnya mereka gusar karena identitas mereka terbongkar.

"Bahkan kami juga tahu kalau malam kemarin ada sebagian kalian yang mengintai rumah Tuan Sriram," Ki Jeri menambahkan.

Raut wajah Bajra memperlihatkan sedikit keterkejutan. Ternyata sudah sampai sejauh ini.

"Atau mungkin yang kemarin malam itu adalah kalian sendiri?" Ki Jeri asal berucap setelah melihat raut muka Bajra, mencoba menambahkan tekanan mental.

"Omongan kamu semakin ngawur, Ki Jeri. Semua yang kalian ucapkan tanpa bukti," Bajra menjawab dengan nada yang meninggi. Kesopanan yang sebelumnya diperlihatkan kini lenyap tak bersisa.

"Kalau begitu, kalian bisa ikut bersama Ki Jagabaya. Kalian bisa menunggu hingga esok hari hingga prajurit kadipaten datang. Kalian bisa membuktikan diri di hadapan mereka. Selanjutnya, mau kalian ditangkap atau dibebaskan, itu bukan urusanku. Bahkan aku sendiri yang akan memanggil para prajurit kadipaten ke desa ini." Ki Jeri berkata sambil sekilas memandang ke arah Jagabaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun