Mohon tunggu...
Jarang Makan
Jarang Makan Mohon Tunggu... Freelancer

Penggemar content manajemen, pengembangan diri, dan fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Meniti Jalanan Setapak 50

18 Agustus 2025   14:08 Diperbarui: 18 Agustus 2025   14:08 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Di telinganya kemudian terdengar dentingan dua senjata yang beradu. Sambil menahan rasa sakit di perutnya, Bajra melirik ke asal suara dentingan itu. Senjata temannya terjatuh dan direbut orang. Sedangkan tubuhnya telah dikunci lawannya.

"Bagaimana, Bajra? Temanmu sudah tak berdaya. Kau apa ingin terus melawan?" Ki Soros mengajukan pertanyaan yang menekan sambil tetap berwaspada.

Ekspresi wajah Bajra terlihat memucat. Rasa sakit di tubuhnya dan kondisi temannya menghapus tekadnya yang sebelumnya menyala. Melawan sampai mati pun percuma. Ia masih ingin hidup.

Setelah ragu beberapa saat, Bajra berkata, "Baiklah, aku menyerah."

Ia lalu melemparkan senjatanya ke tanah. Kedua telapak tangannya ia letakkan di belakang kepala. Bajra kemudian jongkok sebagai tanda menyerah.

Vikra dan Bajra akhirnya bisa diringkus. Tangan Vikra yang tergores senjata dibubuhi tumbukan obat luka dan dibalut kain. Dua orang itu diikat dan dibawa kembali ke desa.

Dalam perjalanan menuju kembali ke desa, Ki Jeri berinisiatif menanyai Bajra terkait maksud ia dan temannya menempel rombongan Ki Sriram. Dari mulut Bajra akhirnya ia mengetahui kalau dugaannya salah. Mereka tidak ingin merampok Ki Sriram di tengah perjalanan, justru memastikan agar calon korbannya tidak dimangsa komplotan lain. Pikir Ki Jeri, terlepas apapun maksud mereka, pada akhirnya mereka berniat jahat.

Sesampainya rombongan itu di aula desa, Ki Sriram mengucapkan terima kasih kepada Ki Soros, Ki Jagabaya, dan beberapa warga lain yang membantu. Ki Sriram juga berjanji setelah semuanya selesai, ia akan khusus berkunjung sebagai ungkapan terima kasih yang lebih layak. Rombongan mereka harus segera kembali ke Desa Merak membantu menyergap gerombolan Ki Roso dan Ki Warkes. Ki Jeri juga meyakinkan Ki Jagabaya bahwa esok setelah urusan penyergapan beres, akan ada prajurit kadipaten yang akan menjemput Vikra dan Bajra yang ditahan sementara di aula desa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun