Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Kompasianer Terpopuler 2024

"Menggapai Angan di Tengah Badai"

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

"Jamur Tudung Pengantin" Dalam Keanekaragaman Hayati dan Konservasi Alam

16 September 2025   17:46 Diperbarui: 16 September 2025   17:46 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jamur Tudung Pengantin contoh nyata keanekaragaman hayati yang harus dijaga. (Sumber foto: Jandris_Sky)

"Jamur Tudung Pengantin" Jamur di dalam keanekaragaman hayati dan konservasi.

Waktu itu, langkah kaki saya menapaki jalur setapak alami di sebuah hutan kecil. 

Udara lembap, cahaya matahari hanya menyelinap di sela-sela pepohonan tinggi, dan suara burung jadi latar alami perjalanan. 

Saat sedang asyik melangkah, mata saya tiba-tiba tertuju pada sesuatu yang cukup unik di antara semak belukar pendek. 

Sebuah jamur berdiri tegak dengan tampilan yang bikin saya berhenti sejenak.

Jamur itu tidak seperti jamur pada umumnya. Bentuknya ada semacam jaring atau jala berwarna putih yang menjuntai dari tudungnya hingga ke tanah. 

Saya yang tak tahu namanya waktu itu, spontan saja menyebutnya "jamur kelambu" karena bentuknya mirip seperti tudung lampu bohlam petromak. 

Tinggi tangkainya sekitar 25 cm dengan ketebalan batang tak sampai 3 cm. 

Letaknya agak tersembunyi, berada tepat di tepi jalur setapak, dan sebelahnya langsung berbatasan dengan lembah berhutan.

Jamur Tudung Pengantin jarang dijumpai, habitatnya semakin berkurang akibat alih fungsi lahan dan perubahan lingkungan. (Sumber foto: Jandris_Sky)
Jamur Tudung Pengantin jarang dijumpai, habitatnya semakin berkurang akibat alih fungsi lahan dan perubahan lingkungan. (Sumber foto: Jandris_Sky)

Belakangan, setelah saya mencari tahu, barulah saya tahu bahwa jamur itu ternyata punya nama indah: Jamur Tudung Pengantin (Phallus indusiatus). Nama itu jelas menggambarkan keunikannya. 

Veil putih yang menjuntai dari tudungnya memang mirip kain renda penutup kepala pengantin. 

Cantik, elegan, tapi sekaligus rapuh karena hanya bertahan sebentar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun