"Jamur Tudung Pengantin" Jamur di dalam keanekaragaman hayati dan konservasi.
Waktu itu, langkah kaki saya menapaki jalur setapak alami di sebuah hutan kecil.Â
Udara lembap, cahaya matahari hanya menyelinap di sela-sela pepohonan tinggi, dan suara burung jadi latar alami perjalanan.Â
Saat sedang asyik melangkah, mata saya tiba-tiba tertuju pada sesuatu yang cukup unik di antara semak belukar pendek.Â
Sebuah jamur berdiri tegak dengan tampilan yang bikin saya berhenti sejenak.
Jamur itu tidak seperti jamur pada umumnya. Bentuknya ada semacam jaring atau jala berwarna putih yang menjuntai dari tudungnya hingga ke tanah.Â
Saya yang tak tahu namanya waktu itu, spontan saja menyebutnya "jamur kelambu" karena bentuknya mirip seperti tudung lampu bohlam petromak.Â
Tinggi tangkainya sekitar 25 cm dengan ketebalan batang tak sampai 3 cm.Â
Letaknya agak tersembunyi, berada tepat di tepi jalur setapak, dan sebelahnya langsung berbatasan dengan lembah berhutan.
Belakangan, setelah saya mencari tahu, barulah saya tahu bahwa jamur itu ternyata punya nama indah: Jamur Tudung Pengantin (Phallus indusiatus). Nama itu jelas menggambarkan keunikannya.Â
Veil putih yang menjuntai dari tudungnya memang mirip kain renda penutup kepala pengantin.Â
Cantik, elegan, tapi sekaligus rapuh karena hanya bertahan sebentar.