Video call, pesan suara, dan media sosial menjadi sarana yang efektif untuk tetap menjalin komunikasi dengan keluarga yang jauh tanpa harus mengeluarkan biaya besar.
Bagi yang tetap ingin melakukan kunjungan, memilih untuk bersilaturahmi ke rumah inti keluarga saja sudah cukup.Â
Tidak perlu memaksakan diri untuk mengunjungi semua kerabat dalam satu hari, karena yang lebih penting adalah kualitas pertemuan, bukan kuantitasnya.
Kebersamaan Tanpa Berlebihan
Lebaran sering kali identik dengan konsumsi berlebihan, baik dalam hal makanan, pakaian, maupun dekorasi rumah.Â
Namun, dalam semangat minimalisme, kebersamaan tetap bisa dirayakan dengan cara yang lebih sederhana dan bermakna.
Dalam hal makanan, tidak perlu menyajikan hidangan dalam jumlah besar yang justru berisiko terbuang.Â
Cukup dengan menu favorit keluarga, seperti ketupat, opor ayam, dan satu atau dua jenis kue kering, sudah cukup untuk menciptakan suasana Lebaran yang hangat.Â
Fokusnya bukan pada jumlah makanan yang disajikan, tetapi pada momen kebersamaan saat menikmati hidangan tersebut bersama keluarga.
Begitu pula dengan pakaian. Membeli baju baru memang sudah menjadi kebiasaan, tetapi tidak harus selalu menjadi kewajiban.Â
Menggunakan pakaian yang masih layak pakai atau melakukan mix and match dari koleksi lama bisa menjadi alternatif yang lebih bijak.Â
Selain menghemat pengeluaran, langkah ini juga mendukung konsep keberlanjutan dengan mengurangi limbah tekstil.
Angpau Digital: Praktis dan Ramah Lingkungan
Salah satu tradisi yang selalu dinanti saat Lebaran adalah pemberian angpau atau uang saku kepada anak-anak dan sanak saudara.Â