Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Kompasianer Terpopuler 2024

"Menggapai Angan di Tengah Badai"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Harga Bahan Pokok yang Melonjak: Menyiasati Tantangan Menjelang Lebaran

28 Maret 2025   00:01 Diperbarui: 28 Maret 2025   00:01 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Opor ayam menggunakan ayam kampung peliharaan sendiri. (sumber foto: Jandris_Sky)

Ketika harga telur naik tajam di pasar, ayam-ayam di rumah tetap bertelur seperti biasa, hal ini dapat menyiasati tantangan menjelang Lebaran.

Menjelang Idul Fitri, kebahagiaan menyambut hari kemenangan sering kali diiringi dengan tantangan yang tidak bisa dihindari, salah satunya adalah lonjakan harga bahan pokok. 

Setiap tahun, harga daging sapi, ayam, telur, kelapa, dan kebutuhan lainnya meningkat drastis. 

Harga telur ayam melonjak drastis menjelang lebaran. (sumber foto: Jandris_Sky)
Harga telur ayam melonjak drastis menjelang lebaran. (sumber foto: Jandris_Sky)

Hal ini tentu menjadi beban tersendiri, terutama bagi keluarga dengan anggaran terbatas yang tetap ingin menyajikan hidangan spesial di hari raya.

Saya pun merasakan dampaknya tahun ini. 

Seperti biasa, beberapa hari sebelum Lebaran, saya pergi ke pasar untuk membeli bahan-bahan makanan. 

Namun, apa yang saya temui benar-benar membuat terkejut. 

Harga daging sapi melonjak hingga dua kali lipat dibandingkan bulan sebelumnya. 

Harga daging ayam melonjak hingga dua kali lipat menjelang lebaran. (sumber foto: Jandris_Sky)
Harga daging ayam melonjak hingga dua kali lipat menjelang lebaran. (sumber foto: Jandris_Sky)

Ayam yang biasanya masih terjangkau kini menjadi barang mewah, sementara harga telur dan kelapa juga ikut meroket.

Melihat kondisi ini, saya langsung berpikir keras bagaimana cara menyiasati lonjakan harga tanpa mengorbankan kualitas sajian Lebaran di rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun