Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Kompasianer Terpopuler 2024

"Menggapai Angan di Tengah Badai"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mudik Ramadan Ramah Lingkungan? Kereta Api Solusinya!

20 Maret 2025   01:19 Diperbarui: 20 Maret 2025   07:44 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kereta api Jayabaya. (sumber foto: Raiii/pinterest)

Menggunakan kereta api untuk mudik bukan hanya soal kenyamanan dan efisiensi, tetapi juga bagian dari upaya membangun kebiasaan bepergian yang lebih berkelanjutan. 

Setiap individu memiliki peran dalam menjaga kelestarian lingkungan, termasuk dalam memilih moda transportasi yang digunakan saat bepergian.

Selain mengurangi jejak karbon, penggunaan kereta api juga dapat membantu mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas yang sering terjadi selama periode mudik. 

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, kecelakaan lalu lintas saat musim mudik sebagian besar melibatkan kendaraan pribadi, terutama sepeda motor. 

Dengan berpindah ke transportasi massal seperti kereta api, risiko kecelakaan dapat ditekan secara signifikan.

Mudik Ramadan merupakan tradisi yang dinantikan oleh banyak masyarakat Indonesia. 

Namun, di tengah meningkatnya kesadaran akan dampak lingkungan, penting bagi kita untuk memilih moda transportasi yang lebih ramah lingkungan. 

Kereta api menawarkan solusi yang efisien, nyaman, dan berkelanjutan untuk perjalanan mudik.

Dengan berbagai inovasi yang diterapkan oleh PT KAI, perjalanan dengan kereta api semakin mendukung pengurangan emisi karbon dan pengelolaan lingkungan yang lebih baik. 

Oleh karena itu, saatnya kita berkontribusi dalam menjaga bumi dengan memilih kereta api sebagai moda transportasi utama untuk mudik Ramadan tahun ini. Mudik makin nyaman, lingkungan pun tetap terjaga!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun