Puasa bukan hanya soal menahan lapar, tetapi juga melatih diri untuk lebih bijak dalam mengatur pola makan.
Puasa Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga tentang melatih pengendalian diri, termasuk dalam pola makan.Â
Sayangnya, banyak orang justru makan berlebihan saat berbuka dan sahur, yang bisa berdampak negatif pada tubuh.Â
Perilaku ini sering disebut sebagai kalap makan, yaitu kondisi di mana seseorang mengonsumsi makanan dalam jumlah besar tanpa memperhatikan rasa kenyang atau kebutuhan tubuh.
Padahal, pola makan yang tidak terkontrol saat puasa dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti naiknya kadar gula darah secara tiba-tiba, gangguan pencernaan, hingga penambahan berat badan yang tidak diinginkan.Â
Untuk itu, penting menerapkan mindful eating, yaitu kebiasaan makan dengan penuh kesadaran.Â
Dengan cara ini, kita bisa mengatur porsi makan yang sesuai, menikmati makanan dengan lebih baik, dan menjaga energi agar tetap stabil selama berpuasa.
Mengapa Banyak Orang Kalap Saat Berbuka dan Sahur?
Kalap makan saat berbuka biasanya terjadi karena tubuh telah menahan lapar selama lebih dari 12 jam.Â
Saat adzan maghrib berkumandang, keinginan untuk langsung mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak menjadi sulit dikendalikan.Â
Selain itu, pilihan makanan berbuka yang umumnya tinggi gula dan lemak, seperti gorengan, kolak, dan es sirup, membuat kita semakin sulit mengontrol porsi makan.
Sementara itu, saat sahur, banyak orang berpikir bahwa makan sebanyak mungkin akan membantu mereka bertahan lebih lama saat berpuasa.Â
Padahal, mengonsumsi makanan secara berlebihan dalam waktu singkat bisa membuat tubuh terasa berat dan mengantuk, serta meningkatkan risiko gangguan pencernaan seperti kembung dan asam lambung naik.