Mohon tunggu...
James Mansula
James Mansula Mohon Tunggu... Guru - Teaching is Passion, is not a Job

Guru Geografi, Alumni SM-3T, Alumni PPG SM-3T, Bigreds Regional Kupang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi untuk Mama

31 Juli 2019   17:00 Diperbarui: 31 Maret 2020   15:06 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oma Dika lebih akrabnya

Kios kecil saksi susah hingga senang

Dapur reyot teman mengisi waktu

Hanya sendiri berjalan ke depan


Wajah keriput tak seperti gadis remaja

Suara tak lagi semerdu kicauan burung

Gerak tak serajin jam dinding berputar

Kaca mata minus menatap tajam, semakin tajam


Tangan kasar membelai rambut hingga ke wajah

Badan bungkuk lemah tak setegap muda

Sakit rajin menghampiri menguras pikiran

Keluh terasa, tanpa terucap menjaga asa


Doa jadi santapan bila keluh kesah

Tongkat nanti penuntun jalan hingga senja

Bila kaki tak kuat memikul beban 

Mimpi  penguat batin lemah dan hancur


Bercerita kisah empat puluh tahun lalu

Anak diam dengar, sedih terasa

Cucu tertawa  bermain dipangkuan

Kasih sayang bersinar tetap abadi


***

Malaka, 31 Juli 2019

Oleh : James Gerson Mansula

Untuk Ibunda tercinta Ferderika Mansula - Pandie

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun