Mohon tunggu...
Abimnya Fauzi
Abimnya Fauzi Mohon Tunggu...

I am an acupuncturist. I live in Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Titik Akupunktur Emergensi untuk Menyadarkan Orang Pingsan

2 September 2014   16:18 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:50 2070
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Titik Akupunktur Emergensi untuk menyadarkan orang pingsan.

Berbeda dengan kedokteran modern yang masih mensyaratkan adanya uji klinis terhadapa pengalaman empiris pengobatan untuk diakui sebagai pengobatan yang efektif atau tidak. Pengobatan akupunktur khususnya dan TCM (Traditional Chinese Medicine) pada umumnya menganggap pengalaman empiris sudah cukup memadai untuk menilai kefektipan suatu resep atau cara pengobatan.

Saya kira hal ini disebabkan karena dalam akupunktur, intervensi seorang akupunkturis dalam pengobatan terbatas sekali, hanya pada memilih dan mengkombinasikan serta memanipulasi titik-titik akupunktur yang sesuai dengan diagnosa yang disimpulkan dari hasil pemeriksaan. Selanjutnya, tubuh penderita sendirilah yang bekerja melakukan penyembuhan menurut mekanisme yang hingga kini masih menimbulkan banyak tanda tanya. Lewat pengalaman klinis, saya sering kali membuktikan kebenaran pernyataan tentang kefektifan suatu titik atau kombinasi titik akupunktur dalam mengobati penyakit tertentu yang didasarkan pada pengalaman empiris para ahli akupunktur di masa lalu. Salah satunya adalah tentang kefektifan titik Ren Zhong (DU 26), yang dikenal sebagai emergeny acupoint dan titik-titik Ting (titik-titik jing well) dalam memulihkan kesadaran orang yang pingsan atau koma. Kejadian ini dialami oleh salah seorang dokter yang tengah mengikuti kelas akupunktur yang saya selenggarakan beberapa tahun yang lalu di kota Palembang. Menurut para dokter yang pernah bertugas di puskesmas-puskesmas di daerah pedusunan di Sumatera Selatan ada aturan tidak tertulis dalam prosedur penanganan pasien pingsan atau hilang kesadaran yaitu segera merujuknya ke rumah sakit, tanpa tindakan medis sama sekali hatta untuk pertolongan pertama. Aturan tidak tertulis ini timbul akibat adanya pengalaman traumatis yang dialami seorang dokter yang berniat menyelamatkan seorang pasien yang tidak sadarkan diri saat dibawa ke puskesmas. Namun naas pasien yang hendak diselamatkannya itu justeru meninggal. Tidak terima dengan kejadian itu, keluarga pasien dengan emosional dan spontan menyalahkan sang dokter, dan melakukan tindakan main hakim sendiri. Hampir saja membahayakan jiwa sang dokter bila tidak segera ditolong. Sejak itu aturan tidak tertulis tersebut terpateri kuat dalam benak para dokter yang ditugaskan di dusun-dusun terpencil di daerah Sumatera Selatan. Demikian cerita yang hampir seragam dari para dokter yang sedang atau pernah ditugaskan di daerah pedusunan, ketika sharing pengalaman saat mengikuti kelas akupunktur. Suatu ketika, dr Ida (bukan nama sebenarnya), yang bertugas di puskesmas di sebuah Kecamatan terpencil di Kota Prabumulih, didatangi serombongan warga dusun yang membawa seorang anak laki-laki berusia sekitar 10 tahun dalam keadaan pingsan (tidak sadar). Katanya karena menenggak sebotol minyak tanah tanpa sengaja. Waktu itu hari menjelang maghrib, sehingga tidak memungkinkan lagi untuk merujuknya ke rumah sakit terdekat di Kota Palembang. Mengingat angkutan umum sudah tidak ada yang beroperasi dan waktu tempuh perjalanan cukup lama, sekitar 4 jam. Ditambah lagi kondisi tidak sadar yang diderita pasien sudah berlangsung selama hampir 6 jam. Perlu diketahui warga dusun di sana memiliki kebiasaan untuk membawa anggota keluarganya yang sakit ke dukun kampung terlebih dahulu, baru setelah tidak ada hasil dibawa ke puskesmas. Karena peralatan medis yang terdapat di puskesmas tersebut sangat terbatas, dengan terpaksa dr Ida memutuskan untuk menerapkan pengobatan akupunktur yang baru dipelajarinya selama tiga bulan. Dengan memberanikan diri ditusuknya titik akupunktur Renzhong (Du 26), seketika reaksi yang timbul kedua kelopak mata anak tersebut terbuka, namun tidak lama menutup kembali. Kemudian berturut-turut ditusuknyalah titik-titik jing well yang terdapat di ujung-ujung jari kaki dan tangan. Baru dua titik jing well Limpa dan Paru-paru pada sisi kanan dan kiri yang ditusuk, alhamdulillah anak tersebut langsung tersadar dan memuntahkan minyak tanah yang diminumnya. Setelah itu anak tersebut menangis. Emergencies Points

Titik Ren zhong (Du 26) bersama dengan ke-12 titik jing well dikenal sebagai titik-titik akupunktur yang efektif untuk memulihkan kesadaran.

Ren zhong (baca Jencung) yang berarti ‘Pusat Manusia’ adalah titik akupunktur ke-26 (Du 26) dari 28 buah titik akupunktur pada Meridian Du. Titik ini dikenal juga dengan nama Shuigou (baca Suikeu) atau Sui-ko (dalam bahasa Jepang). Shui, identik dengan air; Gou, identik dengan alur. Jadi Shuigou berarti titik yang berada di philtrum yang terlihat seperti alur air. Titik yang terletak di bawah hidung, sepertiga bagian atas dari jarak antara hidung dan tepi bibir atas.ini tergolong ke dalam titk pertemuan antara Meridian Du, Meridian Yangming Tangan Usus Besar dan Meridian Yangming Kaki Lambung. Titik ini juga merupakan satu dari 13 Titik Misteri untuk Kesedihan (Ghost Points for madness). Sun-Si-miao Ghost points Di samping berfungsi memulihkan kesadaran, titik yang bisa distimulasi dengan kuku jari telunjuk ini, juga berfungsi meningkatkan Yang qi, mengaktifkan aliran qi, mengendurkan otot-otot dan tulang belakang. Titik ini juga merupakan salah satu titik yang lazim digunakan untuk menambah energy. Dan masih banyak lagi kegunaan lainnya dari titik ini. Titik jing well (Ting points) berjumlah 12 buah, yaitu LU-11, SP-1, HT-9, KI-1, PC-9, LR-1, TW-1, LI-1, ST-45, SI-1, BL-67 dan GB-44. Ke-12 titik Jing-well bertunas dari lokasinya, yang terletak pada ujung, pada titik perubahan yin dan yang , pada ujung-ujung jari tangan (heaven) dan kaki (earth) oleh karenanya mereka secara dramatis dapat menciptakan perubahan dan transformasi. Di samping berfungsi untuk memulihkan kesadaran, titik-titik ini juga berfungsi sangat effective dalam mengobati nyeri, any pain, emotional and physical, and are powerfully effective in treating acute pain, fullness in the chest (below the heart, mental disorders related to the Yin organs and disease of the Yang, Clears Heat & Stagnation from the opposite end of the channel and Calms the Spirit (Shen) On the physical level: They are the begging and source of the TMM (Tendon Muscular Meridians). These are more superficial meridians (Wei Qi) that follow the lines of major muscles, tendons, and ligaments. For example: shoulder pain, especially lateral, can be treated with TW-1 (Triple Warmer) or SI-1 for Posterior and LI-1 for anterior. Ting points can treat: rheumatic pains, torn muscles, and also herpes urticaria and sinusitis. On the emotional level: these points are the most transforming, allowing the change from stagnation and depression by creating internal movement. The Nan Jing states that jing-well points treat "fullness below the Heart". A good example can be HT-9 which can be very dynamic in treating depression moving the stagnant QI and filling the heart allowing the person to reconnect to his own source of inspiration and joy. Demikian tinjauan sekilas tentang titik ren zhong dan titik jing well. Untuk memahami lebih jauh tentang titik-titik ren zhong dan jing well, pembaca bisa mempelajarinya di situs-situs yang saya jadikan sumber referensi di bawah ini. References: 1. [Effect of strong stimulation of acupuncture at twelve Jing-well points as main for neurosurgery patients with disorder of consciousness]. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19947263 2. Jing Well Acupuncture Points. http://manumissio.wikispaces.com/Jing+Well+Acupuncture+Points 3. The wonderful 12 Jing-well points. http://www.internationallectures.com/International-Lectures/en-GB/courses/overview+courses/45466911450464256mtkxrtu2ndizmtjfntaxrgrlytllyziwltzkodctndaxms04ogy5lwjjyjy1ntcynjuwnza1.aspx 4. Emergency Acupoint Renzhong (Jenchung, GV26): A Bibliography and Review from TexTextbook Sources Phil AM Rogers1 & Roman Skarda2 . http://www.med-vetacupuncture.org/english/articles/gv26.htm Petukangan, 2 September 2014 Fauzi Isman, Akupunkturis

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun