Mohon tunggu...
Jagat Alit
Jagat Alit Mohon Tunggu... Novelis - Konten Kreator

Mantan Super Hero. Sekarang, Pangsiun. Semoga Berkah Amin

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Putihnya Buih Pantai

16 Oktober 2019   18:56 Diperbarui: 16 Oktober 2019   18:56 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Selepas pandang adalah pasir putih yang cemerlang ditemani deru angin dan gemuruh ombak yang saling susul-menyusul setinggi rumah memanjang di pantai Parang Kusuma yang legendaris.

Kuda-kuda yang berlarian meninggalkan jejak di pasir putih membawa para wisman menikmati pesona keindahan pantai Laut Selatan yang penuh misteri. Karena keputihan pasir menyimpan misteri serupa Parang Teritis.

Angan melayang di pucuk-pucuk ombak menemukan sebuah kereta kencana yang dihela oleh kuda-kuda jantan putih nan perkasa. Dengan penumpang si Jelita Penguasa Laut Selatan ini diiringi oleh para ksatria perkasa dan para dayang yang kemudian membelah laut sepanjang parade penjerat jiwa.

Amboi, karismanya menahan semua jiwa-jiwa yang lena. Tak luput aku yang terpesona ternganga, spontan berdiri dan berlari menyongsong iring-iringan itu.

Sampai, ada tarikan kuat dan sebuah tamparan keras menerpa wajahku.

Kaki satu langkah sudah memasuki air laut yang membuih.

Satu lagi di alam sadar.

Mengenang waktu dulu

JAGAT ALIT

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun