Wajah yang cantik tampak pucat. Ikatan rambutnya sudah terbang, entah ke mana?
Ia jatuh bersimpuh di tanah bersikukuh mendekap anaknya. Bermaksud melindunginya.
Namun, semua usahanya sia-sia. Tanpa belas kasihan.
Kaki salah satu " penjahat " itu menendang keras tepat di pinggang yang ramping itu.
" Desss... "
Dekapannya terlepas. Tubuh rampingnya terjajar dua tombak lebih. Tubuhnya seketika melengkung menahan sakit.Â
Namun semua tidak ia rasakan sepenuhnya. Yang membuat mata bulat besarnya penuh air mata adalah melihat anak kesayanganya terlepas dan terjatuh meringkuk di samping pokok pohon Meranti yang perkasa.
Ibu muda itu jatuh putus asa. Secepat lirikan matanya, menangkap bayangan suaminya yang bergebrak sengit dengan lawannya.
" Oh... Tuhan " batinnya kalut.
Bambang Jatmika, anak kecil itu, berusaha merangkak bangun tanpa sedikit pun tangis dan keluh keluar dari bibirnya yang berdarah.
Ia menatap nanar, tak mampu mencerna apa yang terjadi terhadap dirinya.