Mohon tunggu...
Jagat Alit
Jagat Alit Mohon Tunggu... Novelis - Konten Kreator

Mantan Super Hero. Sekarang, Pangsiun. Semoga Berkah Amin

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pertempuran Tak Seimbang ( 1 )

14 Agustus 2019   10:45 Diperbarui: 23 Agustus 2019   13:20 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari Pinterest.com/ily zhang

Part.1

Langit masih biru bersih

Awan putih, ada sebagian kelabu

Angin pagi terbawa bau anyir

Membilas perih sebuah cerita

Kisah sebelumnya...

" Desss... !"

Sosok berpakaian hitam tinggi besar terpelanting jatuh. Wajahnya yang tertutup kain hitam tersentak ke kiri menahan nyeri tepat di dadanya.

Pukulan telak tangan kiri, Adipati Bambang Suwalapati tepat menggedor dadanya.

Panas, sesak seakan membakar jantungnya.

Dan...

" Hoeek... !"

Darah merah merembes keluar lewat kain yang menutup wajahnya. Meleleh membasah terlihat jatuh di pakaiannya.

Bergolak kemarahan sosok pencegat Adipati Bambang Suwalapati dalam perjalanan pulang kali ini.

Di lolosnya golok besar yang semula disembunyikan di balik pakaian luarnya.

" Hiaaat... !"

Tubuhnya yang tinggi besar melayang terbang meluruk ke arah Adipati Bambang yang tegak dengan kuda-kudanya. 

Wajahnya yang gagah, mata tajam hidung mancung, berkumis tipis menambah jantan penampilannya.

Keris luk tujuh tergenggam erat di tangan kananya. Tangan kiri dikepal di depan dada untuk menjaga segala kemungkinan.

Bisa digunakan untuk menangkis atau malah menyerang seperti yang dilakukan tadi.

Pukulan tipuan yang berhasil menggedor dada pencegatnya.

*

Melihat lawannya melenting terbang, Adipati Bambang pun menggenjot tubuhnya menyongsong serangan lawan.

Kerisnya di putar sepenuh lingkaran yang seketika mengeluarkan suara auman macan marah. Hawa panas mengiblat dan membungkus lesatan membelah udara.

" Trang... Trang... Trang... "

Suara beradunya dua senjata. Keris bertemu golok di udara melahirkan suara dan letikan bunga api.

Dua senjata andalan yang dilambari tenaga dalam saling menyerang, saling menangkis.

Gesit, cekatan, seperti sepasang burung Branjangan yang bertempur mengawang di udara.

*

Di sisi lain...

Istri Adipati. Sri Kanti, sibuk mendekap anak lelakinya dari sergapan pencegat yang lainnya.

Ada lima orang berpakaian serba hitam dan bertutup muka hitam pula, berniat buruk. Menebar malapetaka bagi keluarga Adipati Bambang Suwalapati yang sedikit pun tidak punya firasat atau alamat mimpi buruk sebelumnya.

" Jangan...!"

Wajah yang cantik tampak pucat. Ikatan rambutnya sudah terbang, entah ke mana?

Ia jatuh bersimpuh di tanah bersikukuh mendekap anaknya. Bermaksud melindunginya.

Namun, semua usahanya sia-sia. Tanpa belas kasihan.

Kaki salah satu " penjahat " itu menendang keras tepat di pinggang yang ramping itu.

" Desss... "

Dekapannya terlepas. Tubuh rampingnya terjajar dua tombak lebih. Tubuhnya seketika melengkung menahan sakit. 

Namun semua tidak ia rasakan sepenuhnya. Yang membuat mata bulat besarnya penuh air mata adalah melihat anak kesayanganya terlepas dan terjatuh meringkuk di samping pokok pohon Meranti yang perkasa.

Ibu muda itu jatuh putus asa. Secepat lirikan matanya, menangkap bayangan suaminya yang bergebrak sengit dengan lawannya.

" Oh... Tuhan " batinnya kalut.

Bambang Jatmika, anak kecil itu, berusaha merangkak bangun tanpa sedikit pun tangis dan keluh keluar dari bibirnya yang berdarah.

Ia menatap nanar, tak mampu mencerna apa yang terjadi terhadap dirinya.

Ayahnya?

Ibundanya?

Masih sekecil itu. Yang tidak pernah tahu, bahwa hari ini adalah awal kesendiriannya.

Langit masih biru bersih

Panas mentari sudah mengeringkan embun

Sesatwaan bertemperasan lari sedari tadi

Menghindari para pemangsa yang tidak punya hati.


Bersambung...

Selamat Siang

-----------

JAGAT ALIT

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun