Merindui Sejukmu
Panas-panas kemarau ini?
Ini panas benar membakar pori
Ubun-ubun pun merasa mentari hanya sejengkal sudah
Aih, kiamatkah hari ini?
Ah, mungkinkah dunia berhenti berputar?
Aku rindui kesejukan ini
Menyiram menyisip dingin ke ujung tiap pori
Meredakan panas benak yang terbakar letih
Atau semua karena musim belum sampai akhir?
Ataukah kemarau memasung jiwa terbakar?
Ini panas benar menyengat raga rapuh ini
Membakar seluruh diri bermandi peluh perih dan merintih tak akan berhenti selama mentari masoh terus berlari
Aih, begitu gerah membesi?
Ah, mungkinkah musim tak mau berganti lagi?
Ini panas benar membakar hati
Mengendap tak pernah mau pergi selama mentari terus menyinari
Aih, apakah akhir hari ini?
Ah, mungkinkah dunia berhenti mengedar?
Sisakan kemarau kali ini?