Mohon tunggu...
Jagat Alit
Jagat Alit Mohon Tunggu... Novelis - Konten Kreator

Mantan Super Hero. Sekarang, Pangsiun. Semoga Berkah Amin

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ujung Kemarau

17 Januari 2019   22:23 Diperbarui: 17 Januari 2019   22:34 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merindui Sejukmu

Panas-panas kemarau ini?

Ini panas benar membakar pori
Ubun-ubun pun merasa mentari hanya sejengkal sudah
Aih, kiamatkah hari ini?
Ah, mungkinkah dunia berhenti berputar?

Aku rindui kesejukan ini
Menyiram menyisip dingin ke ujung tiap pori
Meredakan panas benak yang terbakar letih
Atau semua karena musim belum sampai akhir?
Ataukah kemarau memasung jiwa terbakar?

Ini panas benar menyengat raga rapuh ini
Membakar seluruh diri bermandi peluh perih dan merintih tak akan berhenti selama mentari masoh terus berlari
Aih, begitu gerah membesi?
Ah, mungkinkah musim tak mau berganti lagi?

Ini panas benar membakar hati
Mengendap tak pernah mau pergi selama mentari terus menyinari
Aih, apakah akhir hari ini?
Ah, mungkinkah dunia berhenti mengedar?

Sisakan kemarau kali ini?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun