Mohon tunggu...
Izza Hakim
Izza Hakim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/mahasiswa

Konten kreator | cerpen | Digital marketing | writer |

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Balas Dendam Langit

1 April 2024   12:55 Diperbarui: 1 April 2024   13:04 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Namun, ketika Langit baru saja sampai diambang pintu, Langit terdiam memantung ketika melihat Acha sedang menikmati udara segar dimalam hari.

Bagaimana Langit tidak terdiam memantung. Acha merentangkan kedua tangannya dan tak lupa kedua mata Acha dipejamkan, Acha begitu menikmati udara dimalam hari ini.

Langit menarik sudut bibi7nya ketika melihat Acha. Ia langsung melangkahkan kakinya menuju Acha.

Grapp!

Acha mengerutkan keningnya ketika ada sesuatu yang melingkar di pinggangnya. Apalagi punggung Acha berasa begitu hangat. Langit melihat ekspresi wajah Acha hanya bisa tersenyum tipis saja.

"Ko punggung gua kaya ada kasur gitu, yah?" pikir Acha.

Acha langsung membuka kedua matanya dengan perlahan. Alangkah terkejutnya ketika melihat wajah Langit tepat di atas bahu Acha.

"Kak Langit!" Langit hanya menaiki alisnya sebelah saja.

"Ngapain lo meluk-meluk gue?" sambung Acha. Langit hanya bisa terdiam saja. Melainkan Langit mempererat pelukannya.

"Lepasss!" brontak Acha.

"Lepas! Bisa enggak, sih!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun