Berbeda dengan retrieval practice yang berfokus pada proses mengingat, spaced repetition lebih menekankan pada waktu pengulangan materi. Teknik ini didasarkan pada teori "kurva lupa" yang diperkenalkan oleh Hermann Ebbinghaus.
Menurut penelitian Hermann Ebbinghaus, manusia cenderung cepat melupakan informasi setelah belajar, kecuali dilakukan pengulangan pada interval waktu tertentu.
Prinsip spaced repetition adalah mengulang materi dengan jarak waktu yang semakin panjang. Misalnya, mengulang sehari setelah belajar, lalu tiga hari berikutnya, seminggu kemudian, hingga sebulan setelahnya.
Dengan cara ini, materi yang awalnya mudah dilupakan akan semakin tertanam kuat dalam memori jangka panjang.
Contoh implementasi spaced repetition:
- Mengulang catatan kuliah setelah 1 hari, lalu 3 hari, lalu 7 hari, kemudian 14 hari.
- Menggunakan aplikasi seperti Anki atau SuperMemo yang otomatis mengatur jadwal pengulangan berdasarkan tingkat kesulitan.
Manfaat utama spaced repetition adalah efisiensi. Anda tidak perlu mengulang semua materi setiap hari, tetapi cukup fokus pada bagian yang hampir terlupakan. Maka, waktu belajar lebih hemat dan hasilnya lebih optimal.
Baca juga: Spaced Repetition: Teknik Belajar Terbukti untuk Memahami Jangka Panjang
Perbedaan Retrieval Practice dan Spaced Repetition
Teknik retrieval practice dan spaced repetition ini sering dianggap sama, padahal memiliki fokus berbeda. Berikut perbedaan retrieval practice dan spaced repetition, sebagai berikut.
Aspek
Retrieval Practice
Spaced Repetition