Sering belajar sampai larut malam tapi besoknya cepat lupa? Itu masalah yang umum. Teknik cramming, artinya belajar mendadak memberi hasil jangka pendek tapi ingatan mudah hilang.
Spaced repetition menawarkan pendekatan berbeda, yakni pengulangan materi pada jeda waktu yang makin panjang sehingga ingatan dipindahkan dari memori jangka pendek ke jangka panjang.
Teknik ini efisien, lebih ringan untuk otak, dan cocok untuk siswa, mahasiswa, maupun profesional yang ingin menguasai banyak informasi tanpa stres berlebih.
Artikel ini akan membahas bagaimana spaced repetition ini bisa meningkatkan pemahaman secara berkala.
Apa itu Spaced Repetition?
Spaced repetition adalah metode belajar yang mengatur pengulangan materi dalam interval waktu tertentu. Spaced repetition bukan mengulang terus menerus dalam satu waktu. Prinsipnya sederhana: ulangi materi tepat saat kamu mulai melupakannya.
Jeda antar-sesi dibuat semakin panjang jika materi dikuasai, atau diperpendek bila masih sulit. Berbeda dengan massed practice, yakni belajar berturut-turut, spaced repetition memanfaatkan waktu kosong antar sesi untuk memperkuat memori.
Mengapa Spaced Repetition Efektif?
Dasar ilmiahnya berkaitan dengan forgetting curve yang diperkenalkan Hermann Ebbinghaus, yaitu tanpa pengulangan, daya ingat menurun tajam beberapa jam hingga hari setelah belajar.
Spaced repetition mematahkan kurva lupa tersebut dengan retrieval practice---mengambil kembali informasi dari ingatan (active recall) --- yang terbukti memperkuat jejak memori.