Di era modern, kebutuhan akan strategi belajar yang efektif semakin penting. Maka, teknik retrieval practice dan spaced repetition menjadi salah satu opsi teknik belajar yang efektif. Â Â
Banyak pelajar dan mahasiswa masih menggunakan cara belajar tradisional seperti membaca ulang atau menghafal catatan. Sayangnya, metode tersebut sering membuat materi cepat terlupakan dan tidak benar-benar dipahami secara mendalam.
Untuk mengatasi hal ini, muncul berbagai teknik belajar berbasis riset ilmiah. Dua di antaranya yang populer adalah retrieval practice dan spaced repetition. Keduanya terbukti mampu memperkuat ingatan, meningkatkan pemahaman, dan membuat hasil belajar lebih tahan lama. Namun, banyak orang masih bingung membedakan keduanya dan bagaimana cara menerapkannya.
Artikel ini akan membahas pengertian retrieval practice dan spaced repetition, perbedaan keduanya, manfaat, serta contoh jadwal belajar mingguan yang bisa langsung Anda praktikkan.
Apa Itu Retrieval Practice?
Retrieval practice adalah teknik belajar yang menekankan pada proses mengingat kembali informasi tanpa melihat materi aslinya. Alih-alih hanya membaca ulang catatan, pelajar secara aktif  memanggil informasi dari memori otak. Aktivitas ini melatih otak untuk memperkuat jalur memori sehingga informasi lebih mudah diakses di kemudian hari.
Beberapa cara menerapkan retrieval practice antara lain:
- Menggunakan flashcard: tulis pertanyaan di satu sisi dan jawabannya di sisi lain. Uji diri secara berkala.
- Menulis ulang materi dari ingatan: coba tulis poin-poin utama tanpa membuka buku.
- Mengajarkan materi kepada orang lain: metode ini membuat otak bekerja ekstra dalam menyusun dan mengingat informasi.
- Diskusi kelompok: saling bertanya dan menjawab tentang materi yang dipelajari.
- Menggunakan aplikasi digital: seperti Anki, Quizlet, atau Memrise yang mendukung latihan retrieval.
Manfaat retrieval practice sangat signifikan. Teknik ini memperkuat ingatan jangka panjang, meningkatkan pemahaman konsep, dan melatih metakognisi. Metakognisi ialah  kemampuan mengenali bagian mana yang sudah dikuasai dan mana yang masih lemah.
Jika dibandingkan sekadar membaca ulang, retrieval practice lebih efektif dalam menciptakan pemahaman mendalam.
Apa Itu Spaced Repetition?
Berbeda dengan retrieval practice yang berfokus pada proses mengingat, spaced repetition lebih menekankan pada waktu pengulangan materi. Teknik ini didasarkan pada teori "kurva lupa" yang diperkenalkan oleh Hermann Ebbinghaus.
Menurut penelitian Hermann Ebbinghaus, manusia cenderung cepat melupakan informasi setelah belajar, kecuali dilakukan pengulangan pada interval waktu tertentu.
Prinsip spaced repetition adalah mengulang materi dengan jarak waktu yang semakin panjang. Misalnya, mengulang sehari setelah belajar, lalu tiga hari berikutnya, seminggu kemudian, hingga sebulan setelahnya.
Dengan cara ini, materi yang awalnya mudah dilupakan akan semakin tertanam kuat dalam memori jangka panjang.
Contoh implementasi spaced repetition:
- Mengulang catatan kuliah setelah 1 hari, lalu 3 hari, lalu 7 hari, kemudian 14 hari.
- Menggunakan aplikasi seperti Anki atau SuperMemo yang otomatis mengatur jadwal pengulangan berdasarkan tingkat kesulitan.
Manfaat utama spaced repetition adalah efisiensi. Anda tidak perlu mengulang semua materi setiap hari, tetapi cukup fokus pada bagian yang hampir terlupakan. Maka, waktu belajar lebih hemat dan hasilnya lebih optimal.
Baca juga: Spaced Repetition: Teknik Belajar Terbukti untuk Memahami Jangka Panjang
Perbedaan Retrieval Practice dan Spaced Repetition
Teknik retrieval practice dan spaced repetition ini sering dianggap sama, padahal memiliki fokus berbeda. Berikut perbedaan retrieval practice dan spaced repetition, sebagai berikut.
Aspek
Retrieval Practice
Spaced Repetition
Definisi
Mengingat kembali informasi tanpa melihat materi
Mengulang materi pada interval waktu tertentu
Fokus
Melatih otak untuk memanggil informasi dari memori
Mengatur waktu pengulangan agar tidak cepat lupa
Metode
Uji diri, flashcard, menulis dari ingatan, mengajar
Pengulangan terjadwal sesuai kurva lupa
Tujuan utama
Memperkuat pemahaman dan konsolidasi memori
Memelihara daya ingat jangka panjang
Waktu pelaksanaan
Bisa kapan saja melalui kuis/latihan
Terjadwal dengan interval tertentu
Efek pada belajar
Membuat pemahaman lebih dalam dan siap digunakan
Mencegah lupa dan membuat belajar efisien
Kesalahpahaman umum adalah mengira retrieval practice sama dengan membaca ulang. Padahal, retrieval practice justru menghindari kebiasaan pasif tersebut. Dengan cara aktif mengingat, otak membentuk jalur memori yang lebih kuat.
Hubungan dan Kombinasi Retrieval Practice dan Spaced Repetition
Meskipun berbeda, retrieval practice dan spaced repetition saling melengkapi. Ketika digabungkan, lahirlah metode spaced retrieval practice. Teknik ini menggabungkan kekuatan retrieval practice (mengingat aktif) dengan jadwal pengulangan optimal dari spaced repetition.
Misalnya, Anda mempelajari materi biologi hari ini. Besok, Anda melakukan retrieval practice dengan mencoba menuliskan konsep tanpa membuka buku.
Dua hari kemudian, Anda mengulang materi lagi dengan flashcard. Seminggu kemudian, Anda kembali diuji dengan soal latihan. Siklus ini memastikan Anda tidak hanya ingat, tetapi juga benar-benar memahami konsepnya.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa kombinasi retrieval practice dan spaced repetition menghasilkan retensi memori yang lebih kuat dibandingkan hanya menggunakan salah satunya. Oleh karena itu, metode ini sangat direkomendasikan bagi pelajar, mahasiswa, maupun profesional yang ingin belajar lebih efektif.
Contoh Jadwal Retrieval Practice Mingguan
Untuk mempermudah penerapan, berikut contoh jadwal retrieval practice mingguan yang bisa Anda coba:
Hari
Kegiatan Retrieval Practice
Catatan
Hari 1
Pelajari materi baru secara aktif (baca, catat, pahami)
Fokus memahami dasar materi
Hari 2
Ingat kembali dan tulis ulang poin-poin penting tanpa lihat catatan
Latihan retrieval pertama
Hari 3
Buat kuis singkat atau pertanyaan sendiri, lalu jawab
Menguji pemahaman aktif
Hari 4
Istirahat ringan, lakukan review cepat dengan flashcard
Menyegarkan ingatan tanpa beban
Hari 5
Retrieval practice lebih luas dengan latihan soal atau diskusi
Menguji retensi mendalam
Hari 6
Review kesalahan dari hari sebelumnya, ulangi poin sulit
Fokus perbaiki gap pengetahuan
Hari 7
Jelaskan materi kepada teman atau diri sendiri
Mengajar = memperkuat pemahaman
Tips tambahan untuk implementasinya:
- Batasi durasi belajar per sesi 10--20 menit agar tetap fokus.
- Variasikan metode retrieval: menulis, berbicara, kuis, diskusi.
- Jangan menumpuk semua belajar di satu hari. Lebih baik singkat tapi rutin.
- Sesuaikan jadwal dengan tingkat kesulitan materi.
Dengan jadwal ini, Anda tidak hanya mengulang materi, tetapi juga menggabungkan retrieval practice dengan prinsip spaced repetition secara alami.
Kesimpulan
Retrieval practice dan spaced repetition adalah dua teknik belajar berbasis sains yang sangat efektif. Retrieval practice melatih otak untuk mengingat informasi secara aktif, sementara spaced repetition mengatur waktu pengulangan agar materi tidak cepat dilupakan.
Jika digabungkan, keduanya membentuk strategi belajar yang lebih kuat: spaced retrieval practice. Dengan metode ini, pelajar tidak hanya sekadar menghafal, tetapi juga memahami dan mengingat informasi dalam jangka panjang.
Jadi, jika Anda ingin hasil belajar lebih maksimal, mulai terapkan kombinasi retrieval practice dan spaced repetition dalam rutinitas belajar Anda. Hasilnya, Anda akan lebih percaya diri menghadapi ujian, tugas, maupun tantangan belajar lainnya.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI