"Sejak saat ini berurusan, Gomer," Rabi itu menyebut nama perempuan itu lembut.
"Katakan urusanmu."Â
"Aku di sini meminangmu sebagai istriku."
Jalang itu memiringkan kepalanya. Ia memang pernah bermimpi menjadi perempuan bermartabat. Tetapi tubuhnya telah lama menjadi milik semua orang. Bagaimana mungkin?Â
"Beri aku satu alasan untuk menerima pinanganmu, Tuan?"Â
"Karena aku telah diperintahkan demikian," jawab Sang Rabi.
"Siapakah yang memberimu perintah ganjil seperti itu?"
"Tuhanku."
*
"Ayah, Ayah takkan percaya siapa yang kulihat di pasar tadi," ucap Yizrel bernada gusar.
"Tentu Ayah percaya, Nak. Kau yang ada di sana. Kau adalah saksi penting," jawab si ayah.