Mohon tunggu...
Ita Siregar
Ita Siregar Mohon Tunggu... Administrasi - Pengarang. Pemetik cerita. Tinggal di Balige.

Merindu langit dan bumi yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gomer

21 September 2022   06:07 Diperbarui: 21 September 2022   06:30 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sejak saat ini berurusan, Gomer," Rabi itu menyebut nama perempuan itu lembut.

"Katakan urusanmu." 

"Aku di sini meminangmu sebagai istriku."

Jalang itu memiringkan kepalanya. Ia memang pernah bermimpi menjadi perempuan bermartabat. Tetapi tubuhnya telah lama menjadi milik semua orang. Bagaimana mungkin? 

"Beri aku satu alasan untuk menerima pinanganmu, Tuan?" 

"Karena aku telah diperintahkan demikian," jawab Sang Rabi.

"Siapakah yang memberimu perintah ganjil seperti itu?"

"Tuhanku."

*

"Ayah, Ayah takkan percaya siapa yang kulihat di pasar tadi," ucap Yizrel bernada gusar.

"Tentu Ayah percaya, Nak. Kau yang ada di sana. Kau adalah saksi penting," jawab si ayah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun