Penghargaan yang saya maksud adalah kebanggaan dan rasa kagum dari peserta didik. Ada beberapa pengalaman rekan-rekan saya sesama guru honorer, yang mengisahkan bahwa ketika mereka membimbing peserta didik untuk mengikuti perlombaan FLS2N dan lomba-lomba edukasi lainnya.Â
Bila guru honorer memberi pengarahan dan himbauan melakukan hal ini dan itu. Pandangan peserta didik akan terlihat seperti berkata, "Siapa kamu, cuma tenaga honorer saja, sudah berani nyuruh ini itu."Â
Memang tidak eksplisit kalimat tersebut terucap dari mulut peserta didik. Namun, pandangan mencibir dan menganggap rendah, efeknya jauh lebih menghujam ke dada. Lebih menyakitkan dari pada kata-kata secara langsung. Sakitnya tuh di sini.
Keunggulan guru honorer
Berdasarkan pengalaman yang saya jumpai dan rasakan di lapangan. Karena, saya terjun langsung sebagai guru honorer.Â
Tiga tahun adalah waktu yang tidak sebentar, namun juga tidak lama. Memberikan saya beberapa pengalaman bernas dan berharga.Â
Sebagai informasi, saya menjadi guru honorer dari tahun 2005 hingga tahun 2008. Saya melihat ada beberapa kelebihan atau keunggulan yang dimiliki guru honorer. Yuk kita simak apa sajakah itu?
1.Memiliki semangat baruÂ
Mungkin karena guru honorer adalah tenaga kerja baru yang masih hangat-hangatnya. Karena baru keluar dari godokan 'kawah candradimuka' perguruan tinggi.Â
Ketika diterima menjadi guru honorer di sebuah sekolah ada euphoria semangat dalam awal pengabdiannya. Hal ini ditandai dengan beberapa kebiasaan baik ketika datang ke sekolah.Â
Umpama datang ke sekolah lebih pagi, tidak cepat-cepat pulang ketika pelajaran berakhir. Â Kemudian, mengerjakan setiap tugas yang diberikan kurikulum dengan nyaris sempurna dan tanpa cacat, dan disukai peserta didik.
2. Berdedikasi tinggi