Mohon tunggu...
Istikana Maulida Muflihah
Istikana Maulida Muflihah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hai saya adalah salah satu mahasiswa yang mempelajari Ilmu Kependidikan

Melalui Platform ini saya akan membagikan artikel singkat dari yang saya dapatkan selama perkuliahan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Upaya Peningkatan Sekolah dalam Mempersiapkan Pelaksanaan Program Sekolah Penggerak

12 Juni 2022   20:46 Diperbarui: 12 Juni 2022   20:52 1119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendahuluan

Pendidikan di Indonesia akan selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Nyawa dari jalanya pendidikan adalah kurikulum. Perubahan Perubahan kurikulum tentunya tidak dapat dihindari dan dilewati, namun harus selalu dijalani dan disesuaikan dengan kebutuhan juga prinsip (Sadewa, 2022).  Tuntutan pembaharuan tidak pernah lepas dari sistem Pendidikan nasiona dengan terencana, terarah, dan berkesinambungan.  Usaha yang tersu dilakukan dalam meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia,  maka dalam upaya membentuk profil pelajar pancasila  dapat dianggap sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang mengedepankan pembentukan karakter.  Pada era kemajuan teknologi globalisasi saat ini, peran pendidikan nilai dan karakter sangat dibutuhkan demi memberikan keseimbangan antara perkembangan teknologi dan perkembangan manusianya (Faiz & Kurniawaty, 2022).

Program Sekolah Penggerak berupaya mendorong satuan pendidikan melakukan transformasi sebagai upaya peningkatan mutu pembelajaran di sekolah, salah satunya dengan menerapkan kurikulum prototipe (Syafi'i, 2021). Kesiapan sekolah dalam mengikuti program tersebut tentunya harus ditunjang dengan manajeman yang baik dari birokrasi sekolah. Membentuk etos kerja di kalangan staf dan pendidik di lingkungan sekolah dapat menjadi pemantik agar seseorang melaksanakan tugasnya secara efisien dan efektif. Perlunya etos kerja bagi tenaga pendidik dapat melahirkan tingkah laku positif dalam mencapai keberhasilan pengelolaan sekolah. Menumbuhkan etos kerja yang baik tergantung dari bagaimana manajeman sekolah tersebut dilaksanakan. Pada program sekolah penggerak banyak sekolah yang memaksakan untuk mengikuti program tanpa mengetahui manajeman yang baik dalam pengelolaan birokrasi.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka akan dikaji lebih jauh mengenai upaya yang dapat dilakukan sekolah dalam melaksanakan program sekolah penggerak. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah agar pendidik dapat mempersiapkan dan menimbang langkah yang tepat untuk dapat dilakukan di lembaga sekolahnya sebagai evaluasi dalam kesiapan menjalankan program sekolah penggerak.

Pembahasan

Harapan melalui kompetensi pada abad ini adalah  peserta didik dapat menjadi manusia unggul,  produktif serta sebagai  warga negara yang demokratis sehingga mampu berpartisipasi dalam pembangunan global yang berkelanjutan dan juga memiliki jiwa yang tangguh dalam menghadapi semua tantangan yang ada dalam menghadapi perkembangan zaman. Upaya yang dapat disiapkan pendidik dalam membangun kompetensi sekolah yang menjalankan kurikulum sekolah penggerak dengan menciptakan  lingkungan yang  kondusif terdapat emat cara yang dapat di bangun  yakni cara pertama mengembangkan lingkungan belajar dimana peserta didik sebangai pusatnya.  Untuk dapat menjadikan peserta didik sebangai pusatnya maka yang perlu di siapkan pertama adalah mengambangkan dan merawat lingkungan sekolah yang nyaman, aman dengan mengajak waga sekolah untuk turut memiliki kepedulian dan ramah dengan lingkungan dikarenakan semkin berkembangnya globalisasi maka maka akan semakin banyak pula muncul permasalahan lingkungan kedepannya dengan menumbuhkan kepedulian akan lingkungan maka peserta didik akan memiliki pengertian, kesadaran, sikap dan perilaku rasional yang bertanggung jawab dengan masalah lingkungan hidup disekitarnya. Proses yang dapat dijalankan agar menjadi berkelanjutan adalah dengan melakukan monitoring dan evaluasi secara berkesinambungan dengan pendidik juga tutut memastikan partisipasi dari peserta didik dalam mebangun lingkungan pembelajaran yang kondusif. Melalui lingkungan yang bersih akan menjadi faktor penting dalam proses pembelajaran.

Langkah kedua agar peserta didik menjadi pusat dalam pembelajaran adalah pendidik mengembangkan komunikasi dan interaksi seluruh  warga sekolah yang saling percaya dan peduli. Sebagaimana seorang pendidik yang dapat menjalankan tugas kompetensi sosialnya maka dengan adanya pendidik dan peserta didik yang saling berinteraksi sama halnnya dalam berinteraksi dengan  sesama dalam kehidupan bermasyarakat, tempat tinggal dan profesi yang sedang atau akan dijalani nantinya. Peran pendidik adalah untuk peserta didik dapat melatih dan mengelola emosi selama peserta didik berinteraksi dengan teman sebaya para pendidik dan staff di sekolah. Langkah ke tiga adalah memfasilitasi peserta didik untuk dapat memberikan masukaan dan aspirasi dalam penyusunan kebijakan pelaksanaan praktik belajar dan pengembangan lingkungan belajar.

Upaya yang dapat di siapkan dalam membangun kompetensi sekolah dalam menjalankan kurikulum sekolah penggerak yang ke dua adalah menyusun perencanaan dalam pelaksanan proses belajar yang berpusat pada peserta didik. Sebelum melakukan penyusunan perlunya mengumpulkan pendidik untuk mengadakan pertemuan guna membahas proses belajar yang berpusat pada peserta didik, dalam pertemuan tersebut para pendidik diharapkan dapat memberikan umpan balik dan tanggapan yang aktif antar pendidik selama diskusi sehingga memberikan hasil perencanaan dan proses pembelajaran untuk selalu mengalami perbaikan. Hasil yang didapat dari pertemuan dengan para pendidik tersebut dilanjutkan dengan mempraktikkan model pembelajaran secara berkala sebagai teladan pendidik lainya.

Upaya ketiga dalam membangun kompetensi sekolah dalam menjalankan kurikulum sekolah penggerak adalah mengadakan program refleksi dan perbaikan kualitas proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Proses pertama dalam program ini adalah dengan mengkoordinasikan pengumpulan dan pengelolaan data yang berkaitan dengan proses dan hasil belajar peserta didik kemudian dari data tersebut diadakan evaluasi praktik pembelajaran. Selama program tersebut dijalankan dengan pertemuan secara berkala maka akan memperbaiki kualitas dalam proses pembelajaran baik pada pendidik sebagai pembimbing perbaikan kualitas pembelajaran maupun peserta didik sebagai objek dari program refleksi dan perbaikan kualitas proses pembelajaran.

Upaya keempat dalam membangun kompetensi sekolah dalam menjalankan kurikulum sekolah penggerak adalah dengan melibatkan wali murid sebagai pendamping belajar di sekolah. Keterlibatan wali murid berperan penting dalam mendukung pendidik untuk memahami karaktersitik dari peserta didik yang kemudian dapat menginisiasi komunikasi dan interaksi dengan pendidik. Sekolah juga perlu menyiapkan dukungan kepada pendidik dalam menjalin komunikasi dan interaksi yang baik dengan wali murid. Memberikan kesempatan yang terbuka kepada wali urid untuk menyampiakan pendapat. Mengajak partisipasi wali murid dalam berperan sebagai pendamping dan sumber belajar di rumah.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun