Selamat pagi, bapak negara
Satu minggu lebih tanpa jumpa
Membuatku merasakan rindu yang begitu membara
Maafkan aku, aku hanya bisa menyampaikan rinduku lewat tiap bait puisiku
Puisi yang mungkin juga tidak akan terbaca olehmu
Sayang, mengapa kau selalu terlihat begitu menggemaskan?
Kemarin kau bercerita dan berterus terang mengenai kau yang sengaja main jauh dihari kelahiranku
Tanpa memberitahuku
Tau tau, aku melihat snapmu sudah berada di temat yang jauh
Lalu kau mengirimiku sebuah tulisan yang kau bawa kesana
"28 Februari 2021
Long life ismaku (dengan emot cium)
Terimakasih ya
Kau bilang,
"nanti klo aku bilang kamu, pasti dilarang soalnya aku berangkat malem"
Ah Tuhan, menggemaskan sekali makhluk-Mu yang satu ini
Boleh jika kuminta dia untuk menjadi milikku saja?
Subuh ini,
Aku yang baru saja menyelesaikan ritual ku, membuka whatsapp dan hendak mencari namamu di deretan snap
Belum sempat ku ketik ternyata kulihat namamu terpampang jelas disana
Kau membuat sebuah kutipan twitter
Lalu ku balas dengan candaan
Tak lama, kau menelfonku
Ahh sungguh
Aku yang tadinya mengantuk seperti hidup kembali setelah mendengar suaramu
Walaupun hanya 1 menit, rasanya sangat membahagiakan
Kau bilang,
"Sudah sholat?"
Aku mengiyakan, lalu menanyakan hal yang sama padamu
Kau menjawabnya
"Siap bu. Lapor, ini mau sholat. "
Aku mempersilahkan mu sholat, dan meminta untuk tidak mematikan telfon
Kau menjawab kembali
"Gah gah gah, pun tak sholat"
(Tidak mau, aku sholat dulu)
Aku menirukannya
"Gah gah gah"
(Tidak mau)
Lalu kita tertawa bersama dan aku mengakhiri dengan salam
Tuhan, terimakasih
Karena Engkau mengizinkanku untuk mengenal makhluk-Mu yang satu ini
Membuatku terus bersyukur karena bisa selalu merasakan bahagia bersamanya
Semoga Engkau selalu mengizinkannya untuk terus bersamaku, Aamiin
Untukmu, jangan bosan untuk menetap hingga nanti kita hidup seatap :)