Mohon tunggu...
Alifis@corner
Alifis@corner Mohon Tunggu... Seniman - Seniman Serius :)

Sebagaimana adanya, Mengalir Seperti Air | Blog : alifis.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ujian Daring? Atur Zona Waktu agar Tidak Bermasalah

5 Agustus 2020   22:28 Diperbarui: 5 Agustus 2020   22:46 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(ilustrasi daring Azka - dokpri)

Sedangkan Pulau Jawa secara keseluruhan masuk zona waktu WIB (Waktu Indonesia Barat). Berbeda 1 jam. Jadi kalau di sekolahnya Ata, MAN IC (Insan Cendekia) Pasuruan itu jam 08.00, maka di rumah jam dinding menunjuk jam 09.00.

Di balik cerita zona waktu, mungkin terbersit pertanyaan kenapa memilih sekolah di lokasi yang begitu jauh? Di masa pandemi lagi, khan semua perjalanan keluar propinsi menjadi ribet?

Tidak ribet, karena semua proses sudah online. Bahkan sebelum pandemi ini terjadi. Alasan pertama, itu sekolah idamannya sejak awal masuk MTs Negeri Kota Kupang. Kedua, kebetulan berada di propinsi asal kami, Jatim. Alhamdulillah sekolahnya tidak jauh dari kota Pasuruan, kelahiran Ata dimana neneknya, Yangti berdomisili. Ketiga, bagi saya sebagai ayah, Ata itu anak laki-laki, akan lebih baik mengembara mendapatkan pengalaman hidup yang lebih bermakna yang nantinya akan menguatkan dan meneguhkan eksistensinya. 

Jadi laki-laki itu harus kuat. Ortu akan selalu suport apapun keinginan anak asal positif dan membawa manfaat dan kebaikan untuk dirinya. Jadi ceritanya, sejak diumumkan tanggal 7 Maret saat awal pandemi, Ata diterima di MAN IC Pasuruan, ortu plong, saya plong, idealisme dan hasrat mulia itu terwujud. MAN IC menjadi muara semua doa dan keinginan ortu-anak. Alhamdulillah disyukuri saja.

Nah, 7 Juli yang normalnya masuk asrama di Grati Pasuruan, jadi tertunda karena Jatim masih menjadi zona merah pandemi. Semester ini Ata mesti melalui semester pertama di kelas X dengan belajar dari rumah di Kupang. 11 – 13 Juli mengikuti Matsama (Masa taaruf siswa madrasah), terus berlanjut dengan Matrikulasi selama 2 minggu dari tanggal 14 – 30 Juli 2020. 

Tanggal 14 - 15 Juli diadakan pretest untuk melihat kemampuan dasar siswa. IPS dan PAI + Bahasa Arab di hari pertama, IPA dan Bahasa Inggris di hari kedua. Demikian juga di tanggal 29 – 30 dengan pola dan subjek yang sama diadakan post test. Bedanya durasi waktunya. Untuk pretest IPS, PAI dan IPA berdurasi 150 menit, sedang untuk bahasa Inggris 90 menit. Saat post test durasi direduksi. IPS, PAI dan IPA menjadi 90 menit, dan bahasa Inggris menjadi 60 menit.

Saat Mulai, Waktu Habis!!!

Ini yang kemudian baru disadari Ata belakangan adalah saat test bahasa Inggris di post test, saat awal test dimulai, ternyata waktu yang tersisa sudah habis. Padahal belum memulai 1 soal-pun. Setelah protes melalui WAG, pihak sekolah meminta Ata untuk mengerjakan saja.

Insiden diatas saya tidak mengetahuinya, Ata juga tidak cerita. Saya tahunya, dia sudah mengerjakan semua test di depan laptopnya, toh untuk urusan teknis sarana pendukung sudah siap. Tinggal Ata mengerakan test sebaik-baiknya. Ketika test demi test sudah dlalui, saya berfikir, dia sudah usaha. Tentang waktu yang bermasalah Ata belum cerita.

Hal tersebut saya ketahui saat akan test IQ di 2 hari yang lalu, yang aplikasi testnya mensyaratkan running di browser chrome, sementara di laptop yang tersedia hanya mozilla dan edge. Ata mengatakan, “Yah, sekalian sekalian diset waktunya untuk WIB ya, supaya tidak bermasalah”.

“Memangnya jadi masalah?”

“ Iya, yang post test bahasa Inggris saat matrikulasi waktu dimulai waktu Ata sudah habis, lalu Ata protes dan diminta guru untuk mengerjakan saja”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun