Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pemberantasan Buta Huruf dan Sekolah Kolong Jembatan

10 Februari 2023   06:14 Diperbarui: 10 Februari 2023   13:13 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekolah alternatif di kolong jembatan, Makassar|dok. Tempo.co

Beberapa hari yang lalu, karena bagian punggung saya terasa sangat pegal, saya pergi ke kediaman seorang tukang urut yang praktik tak jauh dari rumah saya.

Dulu saya punya langganan tukang urut, namun pada 2021 lalu beliau meninggal dunia karena terkena Covid-19.

Kebetulan, saat jalan santai di sekitar tempat tinggal saya, ada papan nama bertuliskan "tukung urut/pijat" di depan sebuah rumah sederhana.

Maka, setelah cukup lama tak pernah pergi ke tukang urut, saya pun kembali menikmati sensasi diurut, sehingga badan terasa lebih nyaman.

Tukang urut tersebut seorang laki-laki yang katanya berusia 68 tahun dan telah cukup lama jadi tukang urut. Namun, ia baru pindah ke lokasi sekitar rumah saya itu.

Pantas saja, dulu saya tak menemukan ada papan nama tukang urut sewaktu jalan kaki di sekitar rumah saya.

Memang, dibandingkan tukang urut langganan saya dulu, yang sekarang tidak sehebat itu. Tapi, daripada tidak ada, ya lumayanlah.

Namun, bukan soal urut mengurut yang ingin saya bahas. Saya lebih tertarik menuliskan, bahwa tukang urut itu tidak tahu uang kertas nominal berapa yang saya berikan kepadanya.

Ia mengaku buta huruf dan kebetulan uang yang saya berikan seri terbaru yang belum banyak beredar. Mungkin ia baru pertama kali menerima uang seri baru itu.

Dalam hati saya berkata, bila di ibu kota Jakarta saja masih ada orang yang buta huruf, tentu di daerah-daerah kondisinya bisa lebih parah.

Saya masih bisa memaklumi orang lanjut usia seperti tukang urut di atas tergolong buta huruf. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun