"Pak Sony tidak sedang sakit, bukan?" tanya Maya.
"Sehat. Sehat. Gue sehat. Memang kenapa? Ada apa dengan kaki gue? Berdirilah-berdirilah sayang ... Maya ..., jangan membungkuk terus seperti itu."
"Coba deh lihat ke bawah, Pak?" Maya tak kuasa menahan tawa.
Sony pun menuruti kata Maya. Dan ... "Oh my God!!! What's problem with me? Kenapa gue nggak terasa memakai sepatu berbeda model? Ya ampuuuuunnnnn ...... "
"Aduh, sepertinya Bapak butuh seorang istri yang memperhatikan suami, deh. Hi hi hi hi hi hi."
"Tapi tenang, Pak. Kemaren Pak Sony kan lupa lagi membawa pulang sepatu baru yang Bapak beli dari Singpura. Sepatu itu saya simpan di lemari pojok itu. Sebentar saya ambilkan, ya?" Maya bergegas mengambil sepatu itu.
"E ... e ... ehemm .... Nah, seperti kamu ini calon istri yang selama ini saya cari-cari. Cantik dan perhatian."
"Iiiihhh bisa saja Pak Sony ini." kata Maya.
--------
Setelah berganti sepatu baru, Sony pun bertanya kepada Maya perihal siapa pria yang akan menemani Maya pindah ke kantor pusat Sonnn.Inc di Amerika seperti yang telah mereka sepakati.
Namun Maya memang suka iseng. Maya sengaja tidak menunjukkan siapa pria yang akan menemaninya ke Amerika.