4. Pendapatan
Sejalan dengan pekerjaan, mereka yang memiliki pendapatan rendah cenderung lebih banyak yang menggunakan obat setelan. Oleh sebab itu harga yang terjangkau menjadi salah satu alasan, mengapa masih banyak orang yang memilih untuk membeli obat setelan.
5. Kemudahan akses
Biasanya fasilitas pelayanan farmasi cukup jarang ditemui di daerah-daerah terpencil atau pinggiran kota besar. Entah itu karena akses logistik yang sulit atau padat modal mengingat ada banyak syarat yang harus dipenuhi terkait perizinan sarana.Â
Orang-orang yang memiliki keterbatasan informasi dan finansial, akan memilih untuk membeli obat setelan yang dijual di warung atau toko-toko yang tidak resmi, dimana aksesnya lebih mudah untuk dijangkau. Tak terkecuali e-commerce yang kini semakin menjamur.
Manfaat vs Risiko Obat Setelan
Prinsip penggunaan obat seharusnya dilakukan dengan rasional yakni, tepat indikasi, tepat obat, tepat dosis, serta tepat cara dan lama pemberian obat. Selain itu setiap obat yang digunakan juga harus terjamin keamanan (safety), mutu (quality), dan khasiatnya (efficacy).Â
Proses penjaminan ini dilakukan melalui proses evaluasi pre-market oleh BPOM yang didukung dengan bukti-bukti ilmiah yang memadai. Nomor izin edar (NIE) yang tercantum pada kemasan obat menjadi bukti bahwa suatu produk obat telah melewati proses evaluasi tersebut.
Dibandingkan manfaatnya, obat setelan justru memiliki risiko yang lebih besar terhadap kesehatan. Berikut alasannya:
1. Kombinasi dan komposisi obat tidak diketahui