Mohon tunggu...
Irfani Annisa
Irfani Annisa Mohon Tunggu... Penerjemah Bahasa Indonesia-Inggris-Jepang

Saya menyukai cerita fiksi dan misteri. Saat waktu luang saya menghabiskan waktu saya dengan membaca novel/komik, menonton film, dan berwisata. Kebetulan saat ini saya tinggal di Jepang, akan sangat menyenangkan jika saya bisa berbagi cerita dengan Anda..

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Invoice Hilang, Pelanggan Marah, dan Kenangan Pahit dari Dunia CS

15 September 2025   08:24 Diperbarui: 15 September 2025   08:24 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

(Teteh Diaspora Bercerita: Curhatan Sales Kartu Internet di Jepang --- Part 5, Tamat)

Izinkan aku lanjut curhat lagi. Ini jadi curhatan terakhir dari drama Teteh Diaspora Bercerita --- Curhatan Sales Kartu Internet di Jepang. Mari kita mulai dengan istighfar bersama. Astagfirullahaladzim... begini amat ya hidup di dunia CS/sales teh?

Setiap bulan kami kirim invoice ke semua pelanggan --- kecuali mereka yang bayar pakai Smartpit atau debit rekening. Kalau alamatnya salah, pasti balik. Tapi kalau nggak balik dan nggak sampai ke pelanggan, berarti... hilang di jalan.

Aku juga nggak paham. Selama ini, semua tagihan selalu sampai ke kotak pos kamarku. Tapi ada pelanggan yang bilang nggak menerima invoice. Kadang nyelip sama tagihan lain, ada juga yang memang belum ngecek kotak posnya. Kadang bikin gemas, tapi ya, itulah kenyataan.

Yang bikin pusing, banyak pelanggan baru ngomong setelah lama. Biasanya yang tertib langsung bilang:
 "Kak, invoice-nya nggak ada/hilang. Minta tolong info jumlah bayarnya dan harus transfer ke mana."

Aku cek dulu kenapa nggak sampai, tanya apakah ada perubahan alamat, baru kasih nomor Smartpit atau minta transfer ke Yucho. Tapi sayangnya, pelanggan model ini cuma sebagian kecil. Kebayang gak, kalau pelanggan ada ratusan atau ribuan? Astagfirullahaladzim...

Ada juga yang minta bayar pakai mata uang lain, padahal perusahaan ini Jepang dan sistemnya pakai yen. Kalau aku kasih tahu, ada yang:

  • Ngambek

  • Ghosting (nggak bales lagi)

  • Keukeuh minta transfer pakai mata uang lain

Tapi ada juga yang langsung menyesuaikan dan bayar pakai yen. Jadi kalau beli dari perusahaan Jepang, penting banget supaya uang masuk jelas, nggak bercampur dengan uang pribadi.

Ya begitulah, Kakak-kakak pembaca yang budiman... hidup di Jepang itu nggak cuma tentang sakura, ramen, atau jalan-jalan ke Shibuya. Tapi juga soal menahan emosi karena pelanggan bikin pusing.

Di balik tiap invoice yang nyangkut, ada CS/sales yang minum Tolak Angin tiga kali sehari biar tetap bisa senyum sambil ngetik:
 "Terima kasih, kami bantu cek dulu ya"

Aku pasrah. Sebentar lagi aku pensiun dari dunia perkartuan ini. Mau rebahan tenang, tanpa mikirin siapa lagi hari ini yang bakal lupa bayar tagihan.

Tapi bukan berarti kerja di bidang ini buruk. Setiap pekerjaan pasti ada susah dan mudahnya. Curhatan ini cuma 5 episode dari 1,5 tahun kerja jadi sales. Ada harinya nyaman-nyaman saja kok.

Jadi, buat kalian yang juga kerja di bidang CS atau sales, kalian hebat! Kalian kuat! Semangat! Perjuangan kalian akan dibayar dengan gaji yang pantas dan pengalaman berharga.

Dan buat para pelanggan... semoga hidup kalian selalu tertib, dan semoga sadar kalau kami CS/sales bukan alat ajaib pengabul harapan.

Terima kasih sudah mampir lagi ke diary kecil ini. Sampai jumpa di curhatan berikutnya --- yang mungkin lebih heboh, atau lebih tenang (kalau aku udah bebas kontrak kerja, hehe).

Pokoknya ingat: di balik modem yang nyala, ada CS yang pernah nangis di pojokan.

 Dengan cinta,

 Teteh Diaspora

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun