Selamat malam pembaca setia Kompasiana... maaf hari saya sering telat dalam membuat tulisan untuk Diari Ramadan, karena suatu lain hal makanya saya sempatkan untuk bisa ikut berpartisipasi. Waktu jam kerja yang lumayan padat dan harus pandai-pandai didalam mengatur waktu untuk bisa dibagi dan dimanfaatkan dengan baik.
saya seang bisa berbagi kisah didalam sebuah cerita yang menarik untuk disampaikan. Apalagi bulan puasa, dimana semua orang berlomba-lomba untuk melakukan kebaikan kepada sekitarnya. Menulis merupakan sebuah alternatif jitu dalam menyampaikan apa yang menjadi ide dalam pikiran, kemudian disalurkan ke dalam bacaan yang bisa berguna bagi banyak orang.
Tema kali ini pun sangat menarik didalam agenda Diari Ramadan yaitu "Ramadan dan Kesehatan Mental". Tanpa kita sadari menulis merupakan ebuah alat untuk menetralkan pikiran dengan terapi yang ampuh untuk tetap waras dan bahagia. Menulis memiliki banyak manfaat yang besar untuk menstabilkan emosi dalam pikiran dan fisik kita.
Begitu juga dengan Puasa yang kita lakukan pada bulan suci ramadan ini. memiliki banyak manfaat untuk kesehatan mental kita yang sedang tidak baik-baik saja. Mengapa ? karena banyak hal-hal yang tidak terduga terjadi menimpa kita, sehingga oevrthingking didalam pikiran membuat kesehatan mental kita terganggu dan tidak baik.
Dengan Puasa, kita bisa memanfaatkan soituasi ini untuk meredakan segala pemikiran yang banyak, bisa kita redam dengan aktifitas puasa yang sedang kita jalani sekarang. Tapi tahukah kalian, Puasa memiliki manfaat yang besar didalam kesehatan mental kita. Berikut manfaat Puasa untuk kesehatan mental bagi orang yang menjalankannya :
- Menurunkan resiko depresi
- mengurasi kecemasan
- meningkatkan rasa kedamaian batin
- membantu menghadapi  tantangan dan rintangan dengan lebih calm down (tenang)
- membantu mengembangkan sikap positif terhadap diri sendiri dan sekitar
- membantu memperbaiki suasana hati
- membantu mengurangi stres
- membantu meningkatkan daya ingat, konsentrasi, dan fungsi kognitif
Semua hal-hal yang disebut diatas, merupakan penyakit mental yang sering dan banyak di alami oleh kebanyakan orang. Seperti depresi, rasa cemas, stres dan banyak lagi. semua itu timbul akrena kita tidak pernah mendekatkan diri kepada Allah Swt sebagai tempat kita mengadu dan berserah diri.
Kita lebih banyak percaya kepada manusia atau orang-orang yang ada disekitaran kita. Padahal berharap terlalu banyak dengan manusia akan mendatangkan rasa kekecewaan yang paling besar dan menyakitkan. cobalah sejenak untuk muhasabah diri dan mendekatkan diri kepada allah dengan melaksanakan sholat lima waktu dan berpuasa seperti hari ini.
Kita akan menemukan kedamaian dan ketenangan yang luar biasa jika kita melakukan ibada-sholat dan puasa dengan sungguh-sungguh karena berharap hanya untuk mendapatkan ridho dari Allah Swt. Semua penyakit hati dan mental dapat disembuhkan hanya dengan perbanyak berdzikir dan melaksanakan segala perintah yang telah dianjurkan kepada kita.
Banyak manfaat dari puasa yang belum kita rasakan sepenuhnya tapi masih berusaha untuk meraihnya. cobalah melakukan segala amal ibdah dengan baik dan sungguh-sungguh. Niscaya segala permasalahan yang sedang kita hadapi memiliki jalan keluar yang tidak pernah kita sangka-sangka.
Jangan pernah setiap ada masalah, kita selalu melarikan diri kepada orang lain atau orang yang kita percaya. Boleh saja, tapi jangan terlalu banyak untuk berharap. Apalagi membuat status atau cerita yang terjadi dalam diri kita ke media sosial. Apakah kalian tidak malu dengan mengumbar aib sendiri kepada orang lain. Jangan berharap mendapatkan simpati dengan cara demikian.Â