Memaknai Reksa Jinalayapura sebagai Ruang Perjumpaan
(Seri Reksa Jinalayapura #5)
Ditulis oleh Eko Rody Irawan
Tidak hanya sekedar Festival Bersih Desa Tumpang 2025, namun Reksa Jinalayapura telah menjadi sebuah gerakan kreatif yang inspiratif. Sebagai sebuah gerakan, tentu membutuhkan dukungan dari semua unsur masyarakat Desa Tumpang. Dan puncaknya adalah Rangkaian Gerakan Reksa Jinalayapura yang dilaksanakan seiring dengan Bersih Desa Tumpang 2025 ini.
Desa Tumpang sekarang, terhitung sejak SK Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia No 2057/F5/KB.10.06/2024 ditetapkan, telah bertransformasi menjadi Desa Budaya Tumpang. Penetapan ini dikarenakan Desa Tumpang layak memperoleh pengakuan Sebagai Desa Budaya Tumpang karena Desa Tumpang memiliki situs cagar budaya bertaraf nasional yaitu situs Candi Jago. Tidak semua desa memiliki situs cagar budaya seperti desa Tumpang ini.
Ternyata situs candi jago ini menyajikan banyak informasi yang tersaji dalam relief reliefnya. Inilah ide garap dari Reksa Jinalayapura. Mari bersama sama turut serta berpartisipasi sesuai bidang dan kemampuan masing masing agar gerakan Reksa Jinalayapura ini punya makna dan bisa menginspirasi khususnya Gen z, tak hanya di desa Tumpang, tapi juga ke seluruh bumi Nusantara.
Selamat dan sukses untuk seluruh elemen masyarakat Desa Tumpang yang telah guyub rukun dan bergotong royong turut serta melestarikan budaya bangsa. Monggo berkunjung ke Tumpang. Gerakan Reksa Jinalayapura bisa dimaknai sebagai Ruang Perjumpaan yang Keren. Mampu menembus lintas generasi dan lintas peran sesuai bidang masing masing. Selamat berkontribusi sesuai peran masing masing.
Jinalayapura Jajaghu, 24 Juli 2025
Ditulis untuk Seri Reksa Jinalayapura 5
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI