Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lelaki Penipu (Seri Hari Hari Puisiku #111)

4 April 2024   14:45 Diperbarui: 4 April 2024   14:49 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Eko Irawan untuk Seri Hari Hari Puisiku #111 foto diolah dengan Sketch Camera dan Lumii

Baca puisi Seri Hari Hari Puisiku lainnya :
https://www.kompasiana.com/tag/hari-hari-puisiku

Catatan Kaki

Cerita di balik puisi Lelaki Penipu ini adalah sebuah kisah tentang seorang ayah yang sebenarnya sudah lelah, payah dan hampir menyerah, tapi pura pura kuat dan tangguh serta baik baik saja di depan anak anaknya. Seorang ayah yang hanya duduk diam tanpa banyak tanya tapi sibuk memikirkan masa depan anak anaknya. Menyiapkan segalanya tanpa banyak cerita dan janji.

Sementara ayah paling bangsat adalah ayah yang mementingkan diri sendiri dan bukan menolong anaknya, tapi malah sebar aib dan berita palsu tentang anak anaknya. Anak sendiri dijelek jelekan, agar dia jadi dipuji mulia. Padahal anak jadi keparat, pasti bapaknya super keparat. Anak dituduh menipu, bapaknya pasti raja tukang tipu. Pepatah mengatakan, kacang lanjaran, yang dibawah foto kopy dari atasnya.

Tapi tak usah persoalkan prilaku ayahmu. Yang jelek serahkan saja pada Keadilan Tuhan, itu bukan urusanmu. Yang penting jadilah ayah yang baik demi anak anakmu.
Agar doa terbaik jadi hadiah terindah dunia akhirat dari anak anakmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun