Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Melukis Hujan (Seri Tatap Saja #2)

11 Februari 2024   06:20 Diperbarui: 11 Februari 2024   06:37 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Eko Irawan untuk Seri Tatap Saja #2 foto diolah dengan Sketch Photo dan lumii 

Puisi : Melukis Hujan
(Seri Tatap Saja #2)
Ditulis oleh : eko irawan

Berteduh itu bukan memalukan. Tapi inilah masuk akal. Dari pada sok jago menembus badai dan banjir. Lebih baik Melukis hujan.

Baca juga: Tatap Saja

Menunggu reda, daripada menantang bahaya. Mari sejenak nikmati kecerdasan air. Direkam untuk belajar. Memaknai keagungan semesta.

Nekad kita kan basah. Melawan menambah masalah. Bukan hujan yang salah. Melukis hujan cara bijak berhikmah.

Mari jadi waras. Walau kasmaran bikin buta. Tapi saling menerima kekurangan adalah hebat. Rela menunggu untuk alur takdir terindah.

Melukis hujan bukan khayalan. Semua ada waktunya, pasti ada jalannya. Kita sedang apa, ini bukan dolanan. Berani? tatap saja berbekal doa.

De Huize Sustaination, 10 Februari 2024
Ditulis untuk Seri Tatap Saja 2

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun