Mohon tunggu...
Sri Ken
Sri Ken Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - Swasta

Suka masak sambal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pada Tahun 2019, Kita Perangi Polusi Bernama Ujaran Kebencian

4 Januari 2019   14:23 Diperbarui: 4 Januari 2019   14:55 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun baru adalah saat dimana cocok untuk bicara soal hal yang ingin kita wujudkan pada tahun yang akan kita lampaui ini. Semisal nilai kita sekarang masih pas-pasan untuk matapelajaran Fisika, Kimia atau Matematika, maka di awal tahun ini hendaknya kita membuat resolusi agar kita bisa lebih paham ilmu-ilmu eksak. Caranya dengan belajar lebih rajin dan giat agar kita memperoleh nilai memuaskan.

Atau kita tak suka dengan pekerjaan membereskan rumah. Akibatnya sering merasa malu jika tamu datang secara mendadak atau kerabat akan menginap malam itu juag di tempat kita. Kita setengah mati akan membereskan rumah karena sangat berantakan. Kita bisa beresolusi bahwa di tahun ini kita bertekad untuk lebih rajin membereskan rumah dimulai dari tempat tidur kita sendiri. Lambat laut ke kamar kita, ruang tengah, ruang baca, ruang tamu bahkan dapur.

Resolusi yang kita tekadkan untuk bisa dilaksanakan untuk masa kini biasanya untuk mengubah sesuatu yang mula-mula buruk menjadi baik. Dari nilai Fisika yang rendah menjadi nilai sempurna. Juga dari malas membersihkan rumah, menjadi rajin.

Bila kita lihat sebagai bangsa, harusnya kita sadar bahwa akhir-akhir ini kita berhadapan dengan polusi bernama ujaran kebencian. Selama nyaris 3-4 tahun ini di dunia nyata dan dunia maya kita terjebak pada ujaran-ujaran kebencian yang amat mudah kita temukan. Malah mungkin kita berada di pusaran ujaran-ujaran kebencian itu tanpa sengaja. Kita terlibat pada provokasi tanpa kita sadari.

Ujaran kebencian merupakan polusu yang mengandung energy negative yang layak kita buang. Karena ujaran itu tidak membawa manfaat bersama. Jika tidak setuju atau punya pendapat berbeda, mungkin selayaknya ujarkan dengan kritik saja. Dengan kesantunan yang diwariskan orang tua dan masyarakat kepada kita. Tak perlu melontarkan kebencian yang tidak membangun.

Energi negative yang berada di ujaran kebencian itu biasanya akan mempengaruhi orang yang melontarkannya Mengurangi energy positifnya. Bisa jadi jika dia selelau melihat hal buruk atau menilai sesuatu itu selalu buruk maka dirinya akan rusak.

Energi negative yang berada di ujaran kebencian juga mengandung semangat perusak dan pemecah. Karena itu tak jarang seseorang yang membenci orang lain , dirinya sering menjadi factor perusak .  Bisa jadi dia merusak persahabatan, semangat organisasi dan lain sebagainya. Karena rusak maka oraganisasi itu bisa pecah.

Karena itu, mari kita mulai tahun yang baru ini ; 2019 dengan membangun sesuatu yang positif dan berarti bagi sekeliling dan masyarakat. Seperti di atas kita mulai dari membersihkan tempat tidur kita, dan kemudian ruang tengah ruang baca, dan yang lainnya. Niscaya seluruh rumah akan kelihatan cemerlang.

Sama halnya dengan kita. Jika masing-masing kita berhenti mengucapkan kebencian kepada pihak lain, begitu juga anggota keluarga di rumah se RT se RW dan kabupaten, kota dan sebagainya maka polusi energy negative akan berkurang. Jika 50 juta orang kemudian diikuti oleh 100 juta orang dan seluruh rakyat Indonesia bisa membersihkan diri terhadap polusi ujaran kebencian, niscaya udara bersih yang berisikan perdamaian dan persatuan akan membawa kita pada semangat untuk maju.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun