Jempolmu bisa jadi senjata—hindari kekerasan verbal online dengan literasi digital. Bijak bermedia, sehatkan ruang maya!
Kekalahan bukan alasan menebar kebencian. Ujaran di layar bisa melukai lebih dalam dari skor di lapangan. Jadilah suporter, bukan penyebar luka.
Salah ngetik, salah pendapat, atau beda pandangan, bisa langsung "diserang" netizen. Karena semua itu Gen Z akhirnya bikin second account Instagram.
Kajian sosiologi modern terhadap fitur second account di media sosial
Para elit politik perlu mendamaikan netizen yang masih berseteru, sebab bagaimanapun juga mereka punya andil dalam kekisruhan yang terjadi.
Apa sih yang dimaksudkan dengan Hate Speech di media sosial dan bagaimana macamnya
Ujaran Kebencian bagaimana santapan harian yang kecut setiap kita membuka atau membaca medsos. Mengapa tetap ada?
Banyaknya isu media sosial yang bertebaran, oleh karena itu kita akan membahas hoax (berita bohong).
Mawas Diri dari Ungkapan Kebencian di Media Sosial
Penjelasan mengenai hatespeech yang dilakukan di Instagram menggunakan akun anonim/pseudonim
Keberagaman agama menjadikan setiap masyarakat Indonesia harus memiliki rasa toleransi dan kerukunan.
Women Support Women dapat diartikan sebagai bentuk gerakan untuk saling mendukung sesama perempuan. Namun, bagaimana fakta yang terjadi?
Melakukan ujaran kebencian di media sosial dapat memicu berbagai masalah kesehatan yang serius. karena itu diperlukan pemahaman untuk menghadapinya
Bagaimana menghadapi potensi dari perpecahan akibat hoax dan hate speech?
Di dalam media sosial maupun internet banyak dimuat berita yang berhubungan dengan pandemi COVID-19.
ujaran kebencian bukanlah kebebasan seseorang dalam berbicara, melainkan mengekspresikan kekerasan dan pelecehan
Di era digital ini, media sosial memberikan kita kemudahan untuk berkomunikasi. Namun, apakah media sosial adalah rumah ternyaman para haters?
Program KPN bertujuan untuk memberikan literasi media sosial dan penyuluhan dalam menangguli Hate Speech bersama Mahasiswa Universitas Mercu Buana
Pemuda Indonesia berpijak dengan pikiran dan aktualisasi diri, media sosial wadah berkepresi
Banyak informasi yang disebarkan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau teindikasi hoax hingga menimbulkan hate speech.