Mohon tunggu...
ioanes rakhmat
ioanes rakhmat Mohon Tunggu... Ilmuwan - Science and culture observer

Seorang peneliti lintasilmu, terus berlayar, tak pernah tiba di tujuan, pelabuhan selalu samar terlihat, the ever-expanding sky is the limit.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Vaksin-vaksin Covid-19 Unggulan Sudah Ada, tetapi Dunia Tetap Penuh Tanya

24 November 2020   16:40 Diperbarui: 1 Desember 2020   13:53 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pribadi, sumber data: The Lancet

Arcturus meyakini bahwa vaksin mereka yang dikembangkan berdasarkan messenger-RNA (ditulis mRNA) yang mereplikasi diri, akan memungkinkan vaksinasi dalam dosis sangat rendah, dengan 1 kali suntikan. Keyakinan ini dibangun di atas data imunogenisitas dan respons sel T yang diperoleh dari uji praklinis dengan hewan-hewan pengerat.

Uji praklinis menunjukkan kandidat vaksin ARCT-021 menghasilkan antibodi-antibodi penetralisir (mulai hari ke-sembilan belas) dengan 100 % serokonversi, dengan satu kali suntikan saja berdosis tunggal 2 mikrogram (2 ug). Serokonversi (atau imunogenisitas) mengacu ke tingkat kemampuan suatu vaksin untuk memunculkan antibodi yang paripurna atau komplit, antibodi humoral dan antibodi selular, sebagai respons sistem imun.

Antibodi-antibodi penetralisir yang timbul, yang distimulasi vaksin Arcturus ini, terus-menerus bertambah banyak sampai 60 hari setelah injeksi dosis pertama. Data praklinis juga memperlihatkan induksi sel T CD8 dan respons imun selular berupa sel "Th1 biased T-helper" atau sel "T-penolong yang dibiaskan T-penolong1". Terma-terma medis ini cukup dibaca saja, tak perlu dipusingkan.

Kandidat vaksin ARCT-021 tidak berisi virus dan tidak memakai vektor-vektor virus atau "viral adjuvants" atau virus pembantu, tetapi menggunakan teknologi mRNA yang dimiliki Arcturus, yang dapat "mereplikasi diri" dan "self-transcribing" atau "melakukan transkripsi mandiri" (Arcturus menamakannya teknologi STARR, singkatan dari "self-transcribing and replicating-mRNA").

Selain itu, Arcturus juga memakai teknologi baru "sistem pengiriman yang diperantarai lipid", yang dinamakan LUNAR (singkatan dari "Lipid-enabled and Unlocked Nucleomonometer Agent modified RNA"). LUNAR memakai partikel-partikel pengirim asam nukleat ke sel-sel dan jaringan yang secara klinis penting, yang menjadi target. Proses pengiriman ini dinamakan endositosis. Partikel-partikel LUNAR ini melebur dengan membran-membran sel target, lalu masuk ke dalam sel di mana partikel-partikel ini mengirim muatan RNA/DNA. Sel ini selanjutnya menggunakan medikasi RNA/DNA untuk menangani penyakit-penyakit yang menimbulkan kerusakan genetik dan menghasilkan protein yang sehat dan normal. Penggunaan teknologi LUNAR adalah kekuatan vaksin Arcturus.

Vaksin mRNA bekerja dengan mengkodekan sekuen mRNA, yakni molekul yang memberitahu sel-sel tubuh tentang apa yang harus dibangun, untuk antigen penyakit yang spesifik. Di saat sudah dihasilkan oleh sel-sel dalam tubuh, antigen ini dikenali oleh sistem imun dan mempersiapkan sistem imun untuk memerangi patogen penyusup yang real.

Ada kelebihan vaksin mRNA jika dibandingkan dengan vaksin terinaktivasi tradisional.

Vaksin mRNA bekerja dengan mengkodekan sekuen mRNA, yakni molekul yang memberitahu sel-sel tubuh tentang apa yang harus dibangun, untuk antigen penyakit yang spesifik. Di saat sudah dihasilkan oleh sel-sel dalam tubuh, antigen ini dikenali oleh sistem imun dan mempersiapkan sistem imun untuk memerangi patogen penyusup yang real.

Vaksin mRNA dapat melindungi penerima vaksin dari anekaragam mutasi yang akan terjadi pada virus SARS-CoV-2 di masa depan. Kok bisa? Ya, karena vaksin ini mencakupi protein-protein "spike" virus sepenuhnya sehingga vaksin ini akan dapat menangani suatu mutasi virus dari awal hingga yang mutakhir, "at either end".

Keuntungan besar vaksin mRNA adalah bahwa RNA dapat diproduksi dalam lab dari suatu template DNA dengan menggunakan material-material yang sudah tersedia. Alhasil, biaya pengembangan dan produksi vaksin mRNA akan lebih murah dan lebih cepat dibandingkan vaksin konvensional yang memerlukan telur-telur ayam atau sel-sel mamalia lain.

Vaksin Moderna

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun