Mohon tunggu...
ioanes rakhmat
ioanes rakhmat Mohon Tunggu... Penulis - Science and culture observer

Our thoughts are fallible. We therefore should go on thinking from various perspectives. We will never arrive at final definitive truths. All truths are alive, and therefore give life, strength and joy for all.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Basis Biologi Aneka Ragam Ras Menunjukkan Umat Manusia Itu Bersaudara

13 Mei 2018   01:35 Diperbarui: 1 Juni 2018   14:05 2035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Getty Images. Image credit Ann Ronan

Artinya, varian-varian genetik itu terkombinasi, tercampur, dalam memunculkan anekaragam warna kulit manusia. Bukan eksklusi, tapi inklusi varian-varian genetik-lah yang berlangsung di saat beranekaragam ras manusia muncul di zaman-zaman yang sangat lampau.

Lalu Sarah Tishkoff menandaskan bahwa "ada lebih banyak hal dalam warna kulit kita yang mempersatukan kita alih-alih memisahkan kita. Jadi, pandangan-pandangan rasis dan dugaan-dugaan yang tak berpijak pada sejarah tentang ciri-ciri [fenotipik] yang terkait warna kulit bukan saja tidak bermoral, tapi juga salah sama sekali jika dilihat dari perspektif ilmu pengetahuan."

Statistikus biologis dari Universitas Michigan, Jedidiah Carlson, menyatakan bahwa "pigmentasi yang berwarna terang, dan mungkin juga ciri-ciri fenotipik lainnya orang Eropa, tidak unik bagi orang Eropa. Populasi-populasi manusia telah dan terus berkawinsilang sepanjang keberadaan kita sebagai suatu spesies."/3/

Dengan kata lain, warna-warna kulit yang berlainan muncul sebagai hasil membangun relasi-relasi kekerabatan yang luas antaretnis dan antarras yang tidak bisa dibatasi, dan lintasbenua.

Jadi, ras-ras manusia yang dikenal sekarang berpangkal pada persaudaraan dan kekerabatan yang luas yang melibatkan lebih dari satu benua, bukan pada permusuhan dan perpecahan yang menyakitkan dan menimbulkan azab antarras dan antaretnis moyang-moyang manusia dulu.

Akhirnya, satu poin penting perlu jelas dipahami. Ras atau warna kulit tidak sama dengan etnisitas meski keduanya dapat bertumpangtindih.

Ada banyak usaha untuk mendefinisikan etnisitas supaya orang tidak menyamakan begitu saja etnisitas dengan ras.

Etnisitas (dari kata Yunani "ethnos", artinya "bangsa") didefinisikan, misalnya, sebagai "suatu grup manusia yang satu sama lain mengidentifikasi diri berdasarkan pengalaman-pengalaman dan tradisi-tradisi yang sama di bidang-bidang sosial, kultural, bahasa, politik, dan kebangsaan (dimiliki lewat kelahiran atau naturalisasi atau asal kedatangan), dan juga memiliki moyang yang sama dan pengalaman sejarah yang sama."

Ada juga yang dengan ringkas menyatakan bahwa "ras terkait dengan biologi, sedangkan etnisitas terkait dengan kebudayaan."

Sedikit lebih rinci, etnisitas dipandang sebagai "suatu istilah untuk kebudayaan manusia dalam suatu wilayah geografis tertentu, termasuk di dalamnya pranata-pranata bahasa, peninggalan sejarah, agama, politik kebangsaan, dan adat-istiadat mereka." Menjadi anggota suatu kelompok etnis, dengan demikian, mengharuskan orang untuk hidup selaras dengan beberapa atau seluruh hal yang dipraktekkan lewat dan dalam pranata-pranata kebudayaan itu.

Tetapi sama seperti etnisitas atau kebangsaan seseorang dapat berubah (lewat proses hukum yang dinamakan naturalisasi, misalnya), ras juga secara biologis tidak langgeng selamanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun