Kajian-kajian genetik belakangan ini menunjukkan bahwa warna kulit dapat berubah drastis dalam minimal 100 generasi dalam kurun 2.500 tahun, akibat pengaruh-pengaruh environmental. Kondisi fisik fenotipik manusia yang dapat dipersepsi lewat lima indra adalah bentukan genetik yang berinteraksi dengan faktor-faktor environmental.
Dalam keperluan di bidang sosial dan administrasi kependudukan, jika acuan ke ras dipakai, acuan ini adalah suatu konstruk sosial yang harus bebas dari ideologi rasisme yang, kita tahu, memisah-misahkan manusia berdasarkan warna kulit demi kepentingan-kepentingan segregasi politik dan perlakuan sosial dan ekonomi yang tidak adil.
Biro Sensus Amerika Serikat, misalnya, menegaskan bahwa jika ras dipakai sebagai bagian dari identitas diri, dalam hal ini ras dipandang sebagai "suatu definisi sosial atas setiap ras yang diakui, dan bukan suatu upaya untuk mendefinisikan ras secara biologis, antropologis atau genetik."/4/
Sebagai penutup, ucapan Martin Luther King, Jr. ini perlu kita renungkan dalam-dalam:Â
"Dewasa ini salah satu alasan terpenting mengapa ada perang adalah rasisme yang kini memegang kendali. Marilah rasisme kita akhiri. Aku menolak pandangan bahwa umat manusia dengan sangat tragis terikat pada tengah malam rasisme dan perang yang tanpa bintang sehingga fajar terang perdamaian dan persaudaraan tidak pernah dapat menjadi kenyataan. Aku percaya bahwa kebenaran yang tak dipersenjatai dan cinta tanpa syarat akan pada akhirnya menentukan segalanya."
Jakarta, 13 Mei 2018
ioanes rakhmat
Editing mutakhir 1 Juni 2018
Sumber-sumber
- /1/ Baca lebih lanjut Darren Curnoe, "Opinion: Classification of humans into races 'the biggest mistake in the history of science'", Phys.org, 20 Dec 2016, di sini. Semula, artikel ini terbit di sini.
- /2/ Lebih jauh, lihat David Freeman, "The Science of Race, Revisited", HuffPost Science, update mutakhir 6 Dec 2017, di sini.
- /3/ Lebih lanjut, baca artikel riset Nicholas G. Crawford, Derek E. Kelly, Matthew E.B. Hansen,...., Sarah Tishkoff, "Loci associated with skin pigmentation identified in African Populations", Science, 12 Oct 2017: eaan8433, di sini.
- Lihat juga artikel populernya yang ditulis oleh Peter Dockrill, "Gene Variants That Affect Skin Colour Suggest The Concept of Race Is Deeply Flawed", Science Alert, 16 October 2017, di sini.
- /4/ Penjelasan tentang perbedaan antara etnisitas dan ras yang diajukan di atas memakai dua sumber. Lihat Neta Bomani, "Understanding the Difference between Race and Ethnicity", The Daily Dot, 30 Maret 2018, update mutakhir 8 Mei 2018, di sini. Lihat juga Live Science Staff, "What is the Difference between Race and Ethnicity?", Live Science, 9 May 2012, di sini.