Mohon tunggu...
ioanes rakhmat
ioanes rakhmat Mohon Tunggu... Penulis - Science and culture observer

Our thoughts are fallible. We therefore should go on thinking from various perspectives. We will never arrive at final definitive truths. All truths are alive, and therefore give life, strength and joy for all.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Basis Biologi Aneka Ragam Ras Menunjukkan Umat Manusia Itu Bersaudara

13 Mei 2018   01:35 Diperbarui: 1 Juni 2018   14:05 2035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Getty Images. Image credit Ann Ronan

Ide tentang ras-ras manusia yang berlainan semula diinvensi oleh para antropolog seperti  Johann Friedrich Blumenbach pada abad ke-18. Istilah "ras" diciptakannya dalam usahanya untuk mengkategorisasi grup-grup populasi manusia yang baru, yang dijumpai lalu dieksploitasi sebagai bagian dari kolonialisme Eropa yang makin meluas.

Di tahun 1775, Blumenbach menyusun klasifikasi lima ras manusia. Minat membuat klasifikasi atas hal-hal yang ada dalam dunia ini sudah muncul setidaknya sejak Aristoteles.

Ketika diinvensi pada awalnya, kategori-kategori ras ini dibangun dengan landasan yang acak, sembarangan dan subjektif, yakni hanya pada perbedaan-perbedaan kebudayaan dan bahasa di antara grup-grup manusia, bukan pada biologi manusia yang memang belum mungkin dikaji waktu itu.

Kini para antropolog umumnya, dan biolog, tentu tidak semua, tidak lagi berpendapat bahwa ras atau warna kulit adalah kategori ilmiah yang absah yang perlu dipakai untuk memisah-misahkan manusia./1/

Telah diketahui, riset-riset genetik yang telah dilakukan dalam beberapa dekade terakhir menunjukkan bahwa varian-varian warna kulit manusia tidak dapat diklasifikasi ke dalam kategori-kategori yang dinamakan ras.

Klasifikasi ras-ras ini selanjutnya, sejauh ini, telah memunculkan prasangka-prasangka rasial yang tidak adil dan merendahkan, dan mendehumanisasi. Kondisi ini kerap bermuara pada segregasi dan pertikaian rasial atas nama ideologi rasisme.

Menurut Marcus Feldman, biolog dari Universitas Stanford, yang ikut mempelopori riset-riset perbedaan-perbedaan di antara populasi-populasi manusia, keanekaragaman ras manusia dihasilkan oleh 40 gen (sedangkan untuk tinggi tubuh, beberapa ratus gen terlibat). Dari keseluruhan genom, menurut biolog Richard Lewontin di tahun 1972, hanya 10% hingga 15% saja yang berhubungan dengan ras.

Di luar faktor genetik, ada faktor-faktor environmental yang ikut memberi andil pada keanekaragaman ras manusia. Yakni faktor-faktor budaya, penyakit genetik, kendala-kendala sosiologis (seperti kemiskinan atau pilihan-pilihan makanan yang tersedia), ukuran populasi awal, ekologi dan seleksi alamiah (misalnya toleransi pada tekanan oksigen yang rendah di antara populasi orang Tibet dan orang pegunungan Andes).

Menurut Feldman, sebutan "ras" cenderung pejoratif dan tidak relevan lagi, tapi ideologi rasisme nyata tetap hidup dan tidak menurun kekuatannya.  

Menurutnya, sekarang ini banyak biolog sudah mengganti sebutan ras dengan "moyang kontinental" atau "moyang benua". Maksudnya, setiap orang memiliki moyang-moyang yang berasal lebih dari satu benua, dengan gen-gen masing-masing terkombinasi. Feldman menandaskan, "Moyang setiap orang lebih mungkin mencakup wakil-wakil dari satu set benua-benua yang ada."/2/

Baiklah, pada kesempatan ini kita berpaling pada suatu studi genetik mutakhir yang berhasil menyingkap pengetahuan-pengetahuan baru tentang relasi beranekaragam warna kulit manusia dengan varian-varian genetik insani yang berkaitan dengan pigmentasi kulit tubuh manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun