Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Adikku, Bersahabat dengan Wong Samar dan Hantu

5 Oktober 2020   12:29 Diperbarui: 23 Oktober 2020   03:33 2300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Pexels/Gabby K)

Kini, ketika aku pulang ke desa, aku bertanya masihkah sekolah itu ada wong samarnya?

Adikku tertawa lebar. "Wah, aku pikir kakak lupa tentang mahluk begituan. Sebab kakak sudah lebih bergelut dengan dunia realita, bukan dunianya paranormal," tukasnya.

Yah.... Aku tanya tentang sesuatu yang ada kaitannya puluhan tahun silam, adakah masih tersisa jejaknya.

Oh.... adikku dengan tangkas menjawab banyak kejadian aneh di sini. Dia menuturkan, kejadian aneh di sekolah itu.

"Aku bisa melihatnya, tapi aku tak mau lanjutkan kemampuan tersebut. Takut diajak masuk ke dunianya. Kalau pas ketemu, hanya sepintas bertegur sapa," jawabnya singkat.

Sesungguhnya, kata adik berusaha memberikan gambaran padaku, wong samar yang pernah ditemuinya, dan juga dengar dari masyarakat di daerah tersebut ada pula yang baik.

Wong samar yang baik adalah yang hidup layaknya seperti kita, sering berinteraksi dan ikut kegiatan masyarakat. Seperti belanja di pasar, jalan-jalan di mall, ikut sembahyang di pura, dan malah sering menolong manusia yang tersesat.

Adikku mengatakan bahwa sekolah tempatnya kerja demikianlah adanya. Kejadian-kejadian aneh selalu ada saja. Pernah adikku di ruang komputer sering diganggu, listrik mati dan selalu membuat penampakan. Ada anak-anak di sana.

Banyak orangtua mengadu, anaknya kehilangan uang SPP yang harus dibayarkan. Atau bawa HP, hilang... Tak keruan. Ada juga siswa yang kecelakaan dan meninggal sering berada di kelas. Temannya pulang dia sendiri di kelas itu, aku lihat sepintas.

Adikku yang bisa melihatnya, biasanya dibisiki agar memberikan sesuatu. Di sekolah adikku itu, dia cukup senang diberi makanan "laklak tape", (mirip surabi manis dan tape ketan).

Lalu dia menceritakan lagi, ketika ada lomba, siswa dan guru bekerja siang malam di sekolah. Maka agar aman, dia memberikan tips sederhana, kasih permen dan banten pejati di pojok itu, sudah dapat menetramkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun