Mohon tunggu...
Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pemuda asal Cimahi, Jawa Barat kelahiran 1 Mei 1994. Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Demi Sang Ratu!

8 Oktober 2022   06:00 Diperbarui: 8 Oktober 2022   07:17 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ratu Keadilan Jun (Dokpri - Kreasi Penulis)

Cerita sebelumnya: Cerpen: Jebakan!

Pengintai Yoro kembali kepada hadapan Petinggi Negeri Surgawi.

"Tuan Raja Ris, Ratu Keadilan Jun masih bertahan hingga saat ini dari serangan Penjahat Absolut. Ratu Keadilan Jun mengalihkan perhatian mereka agar tidak menyerang Negeri Surgawi."

Ris yang kini menggantikan sementara sebagai pemimpin tertinggi Negeri Surgawi, memberikan keputusan di mimbar istana Negeri Surgawi.

"Rakyat Ratu Keadilan Jun! Saatnya kita bergegas melakukan ekspansi wilayah Teritorial Surgawi! Jika adapun Monster Yrogg yang menggunakan Manusia Non-Pahlawan sebagai tameng daging dan senjata ketapel batu manusia, jangan ragu untuk menghancurkan semuanya! Karena kelak mereka akan menjadi Pengikut Konstelasi Jahat! Mari kita naikan level kita! Dan menaruh harapan besar akan keselamatan Ratu Keadilan Jun yang telah berjuang demi kita semua!"

"SIAP!!!" Jawaban semangat Para Pahlawan Absolut Negeri Surgawi.

***

Kali ini sudah Fase Invasi Kesepuluh.

Berkat harapan seluruh Pahlawan Absolut kepada Ratu Keadilan Jun yang berhasil menarik perhatian Ratusan Ribu Penjahat Absolut. Sampai saat ini Segel Inkarnasi yang melindungi Jun dari serangan magis dan pedang Raksasa Raja Armageddon tidak hancur sama sekali, melainkan malah semakin kuat.

"Sialan!! Mengapa segel ini makin kuat saja!" Kesal Raja Armageddon.

Raja Armageddon mengerahkan kemampuan terbaiknya.

TRINGGGG!!!

Pedang Raksasa yang dihempaskan, malah memantul dari genggaman Raja Armageddon.

"Akhh... Sakit sekali... Semuanya kuatkan serangan magis kalian! Sangat berbahaya jika Ratu Negeri Surgawi ini berhasil berevolusi menjadi Inkarnasi Konstelasi Agung! Ia bisa melenyapkan kita semua!" Perintah Raja Armageddon.

"Baik Raja!" semua Penjahat Absolut menaati perintah sang Raja.

***

Sementara itu di medan Perang yang sudah makin terekspansi dari wilayah Negeri Surgawi.

"Serbu!!!"

Tebas demi tebasan pedang dan tusukan tombak, mewarnai peperangan antara Pahlawan Absolut dan Monster Yrogg.

Monster Yrogg makin heran mengapa Tameng Daging Manusia Non-Pahlawan Absolut ikut dibinasakan dari hadapan Para Pahlawan Absolut, bahkan batu yang diikatkan dengan Manusia Non-Pahlawan Absolut ikut dihancurkannya juga. Ini mengakibatkan permainan moralitas yang Monster Yrogg jadikan taktik, benar-benar tidak berpengaruh kepada kondisi mental Pahlawan Absolut.

Hingga pada akhirnya Pahlawan Absolut memenangkan peperangan ini. Monster Yrogg seluruhnya tak berdaya menghadapi semangat perang Pahlawan Absolut.

Level mereka kini mulai meningkat cukup pesat.

Hourglass muncul kembali di atas langit.

3 Hari menuju Invasi Kesebelas akan dimulai.

Monster yang kelak menginvasi adalah monster sadis dan brutal dari kalangan Cyclops, Monster bermata Satu.

Dasep menghadap kepada Raja Negeri Surgawi.

"Tuan Raja Ris. Apakah kita sekarang sudah saatnya menolong Puan Ratu Jun dengan melakukan serangan ke wilayah kediaman Penjahat Absolut?." Tanya Dasep selaku petinggi Negeri Surgawi.

"Belum saatnya. Level Pahlawan Absolut saat ini masih jauh dibawah para Penjahat Absolut. Kita bereskan dahulu setiap Fase Invasi Monster Dimensional hingga hari penyelamatan Ratu Keadilan Jun tiba."

Tertanda.
Rian.
Cimahi, 8 Oktober 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun