Ada dua hal yang bisa dilakukan oleh pendidik untuk memperdayakan kembali pendidikan sekolah. Untuk mengadakan suatu bangsa yang bisa kita harapkan dari pendidikan, para pendidik disekolah. Pertama menyangkut tujuan pendidikan, para pendidik untuk melestarikan segi-segi tertentu. Budaya yang memang penting untuk dipertahankan dan untuk menumbuhkan nilai, sikap, kebiasaan baru, yang sesuai dengan tuntutan zaman. Keseimbangan juga perlu ditemukan antara tujuan pendidikan untuk menumbuhkan, ketaatan dan keformitas demi kebersamaan.
Lebih lanjut keseimbangan perlu diusahakan antara tujuan pendidikan untuk mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan praktis demi kepentingan jangka dekat. Disini istilah sibversif tidak diartikan dalam konotasi politis yang berarti makar terhadap pemerintah yang sah, melainkan peran sebagai sarana utama untuk menumbuhkan dalam diri generasi muda sikap dan ketrampilan untuk krisis terhadap keadaan sosial, politik dan kultur masyarakat.
Peran itu dapat dilakukan dengan beberapa cara-cara pertama ialah melalui apa yang ditemukan oleh David Reisman disebut “pendekatan kontraklis”. Yaitu sekolah berusaha menekan nilai-nilai terutama yang kurang diperhatikan oleh keluarga atau pranata sosial.
Cara kedua ialah mengikuti saraa Hobert Wiener dengan berusaha mengahasilkan lulusan yang jeli dan terampil untuk mengenali perubahan pola, terhadap aneka problem yang ditimbulkan oleh perubahan tersebut serta mempunyai motivasi dan keberanian untuk mengutarakan tanda bahaya. Cara ketiga, melalui apa yang ditemukan oleh Kenneth Boulding disebut “ Social Selfconscious less” atau kesadaran diri sosial, yakni secara sendiri maupun bersama para pendidikan senantiasa mengembangkan kemampuan untuk menyadari diri sebagai bagian dari kebudayaan sekaligus berada di luarnya.
Ini sebuah bagian dari kebudayaannya. Ini sebuah fungsi yang oleh Ignas Kledon disebut “ lingkungan dan delingking”. Yaitu kemampuan untuk secara dialektis menciptakan atau membangun persambungan dan pemutusan dengan lingkungan hidup. Itulah tugas panggilan serta tanggung jawab sekolah dan kita semua.