Mohon tunggu...
Indra Sumantri
Indra Sumantri Mohon Tunggu... Lainnya - Memulai menulis untuk meneruskan informasi kepada masa depan bangsa

Semangat menulis, membaca, dan menganalisis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Efektivitas Olahraga Panahan dalam Mengontrol Emosi dan Perilaku pada Klien Hiperaktif dalam Konseling

9 Juli 2020   09:40 Diperbarui: 9 Juli 2020   10:31 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

EFEKTIVITAS OLAHRAGA PANAHAN DALAM MENGONTROL EMOSI DAN PERILAKU PADA KLIEN HIPERAKTIF DALAM KONSELING

Indra Sumantri

Universitas Al Azhar Indonesia

indrasumantri1@gmail.com

Abstrak: Olahraga merupakan kegiatan yang memiliki banyak manfaat, baik secara fisik maupun psikis yang dapat dirasakan oleh semua orang apabila dilakukan dengan baik dan benar. Salah satunya ialah olahraga panahan yang merupakan olahraga yang membutuhkan bimbingan pelatih yang berkompeten, sehingga manfaat dari olahraga ini dapat terasa maksimal oleh pemanah. Olahraga panahan memiliki manfaat seperti melatih fokus, meningkatkan ketenangan, dan juga melatih otot tubuh, sehingga aktivitas sensorik dan motorik tubuh dapat terkoordinasi menjadi lebih baik. Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD merupakan kelainan mental yang biasanya terdapat pada anak-anak dan remaja yang dimana berperilaku impulsif dan cenderung destruktif yang dapat mempengaruhi kehidupannya sehari-hari, baik kepada diri sendiri, maupun kepada keluarga dan lingkungannya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memahami dan memperbaiki keadaan tersebut ialah dengan melakukan konseling. Penulis mencoba melakukan penelitian dengan menggunakan metode kajian pustaka yang berhubungan dengan olahraga panahan, ADHD, dan konseling dengan tujuan mengetahui apakah terdapat efektivitas yang dapat dirasakan dengan mengaplikasikan olahraga panahan dalam konseling untuk memperbaiki klien dengan ADHD atau hiperaktif. Dari tinjauan pustaka yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa olahraga panahan memiliki efektivitas dalam upaya mengontrol emosi dan perilaku klien hiperaktif (ADHD) dalam konseling.

Kata kunci: Panahan, Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD, dan koseling

Pendahuluan 

Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan beragam kondisi, baik itu secara jasmaniah dan rohaniah. Hal lainnya yang terdapat dalam diri manusia ialah tentang kondisi fisik, psikis, emosi, kognisi, dan spiritual. Semua faktor kehidupan di atas yang terdapat dalam diri manusia memengaruhi bagaimana dirinya bertindak, berpikir, dan juga mengambil keputusan dalam merespon semua fenomena yang ada disekitarnya.

Pada tiap fase perkembangan fisik manusia tentunya memiliki tantangan dan target pencapaian tersendiri. Perkembangan yang dilatarbelakangi oleh asupan gizi dan kegiatan yang dijalani pada tiap fasenya tentu berbeda. Saat usia anak-anak berbeda dengan usia remaja, usia dewasa berbeda perkembangannya dengan usia lansia. Setiap fase perkembangan fisik pada diri manusia memiliki ciri khasnya tersendiri yang berbeda dengan fase perkembangan lainnya.

Pada aspek psikis atau kejiwaan, tentunya juga memiliki perbedaan pada tiap fase perkembangan yang dialami manusia. Banyak faktor yang menjadi penyebab baik atau tidaknya perkembangan emosi kejiwaan yang dimiliki oleh seseorang. Bisa dari pola asuh yang didapatkan, lingkungan sosial, stimulus yang diterima, dan pemahaman akan norma yang berlaku dalam kehidupannya sehari-hari.

Keadaan emosi seseorang dapat dinilai sebagai hasil dari keadaan psikis atau kejiwaan dari seseorang. Bila seseorang memiliki kejiwaan yang baik, maka emosinya akan stabil. Bila seseorang memiliki jiwa yang sehat, maka orang tersebut akan cenderung mengeluarkan emosi yang baik dan bermanfaat untuk orang lain. Apabila tidak bermanfaat, paling tidak emosinya tidak akan membuat hal buruk bagi lingkungannya.

Pola pikir atau keadaan kognisi seseorang dibentuk dari berbagai faktor, mulai dari pendidikan, keadaan secara biologis otaknya, dan juga bagaimana pengalaman yang dimilikinya. Kecenderungan seseorang dalam bertindak akan ditentukan oleh bagaimana dirinya mengolah kebutuhan dan memikirkan bagaimana cara untuk memenuhinya. Hasil dari pola pikir seseorang juga dapat menentukan dirinya berada dalam kondisi baik maupun sulit. Menciptakan kecenderungan emosi yang stabil maupun tidak.

Berbagai faktor dapat mempengaruhi kondisi psikis, emosi, dan kejiwaan seseorang ialah faktor turunan (genetik) dan juga keadaan fisiologisnya. Bagaimana karakteristik dari seseorang sedikit banyak diturunkan dari orang tuanya dan juga tentunya bersumber dari lingkungannya. Mulai dari kromosom dan karakteristik DNA yang diturunkan dari kedua orang tua serta ditambah lagi dengan bagaimana perlakuan terhadapnya setelah lahir sedikit banyak membentuk bagaimana pribadi seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Baik itu membentuk pribadi yang sehat secara fisik dan mental, ataupun sebaliknya.

Salah satu keadaan yang dapat ditimbulkan dari faktor-faktor diatas ialah "hiperaktif". Hiperaktif ialah keadaan dimana seseorang memiliki perilaku yang jauh lebih banyak bergerak, bertindak, dan sebagainya dibandingkan orang lain pada umumnya. Keadaan dimana seseorang akan bertindak, berperilaku diatas kenormalan yang dilakukan manusia pada umumnya, dan berpotensi destruktif terhadap lingkungan disekitarnya. Atas hal tersebut, fenomena hiperaktif yang terjadi sering disebut sebagai Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).

Pelaksanaan konseling dalam membantu klien merubah perilakunya tentu butuh bantuan dari orang lain, contohnya dalam kasus hiperaktif atau ADHD ini. Maka klien yang dimaksud bukan saja seseorang yang memiliki hiperaktif, namun juga orang-orang disekitarnya. Hal itu dilakukan karena seseorang yang memiliki kelainan mental hiperaktif atau ADHD ini sangat butuh perhatian dan dukungan dari orang-orang terdekatnya.

Salah satu cara untuk mengatur dan mengontrol emosi ialah menyalurkan hal tersebut kepada hal yang bermanfaat. Pada klien yang memiliki hiperaktif atau ADHD, maka seorang konselor dapat membantu dirinya dalam menyalurkan emosi dan perilaku hiperaktif tadi kepada hal yang bermanfaat, salah satunya ialah olahraga. Olahraga ini dapat disebut sebagai salah satu terapi yang membantu sembuhnya keadaan dari klien.

Salah satu olahraga yang disunahkan dalam agama Islam, yaitu panahan memang sangat mengandung banyak manfaat. Seperti melatih ketenangan emosi, mensinkronkan semua organ yang ada dalam tubuh, meguatkan konsentrasi, dan juga bernilai ibadah. Banyak dampak positif, khususnya dalam aspek psikologis dari olahraga ini. Bila dikaitkan dengan kondisi hiperaktif atau ADHD, maka terapi panahan dalam upaya memperbaiki kondisi psikologis dan emosi klien sangat mungkin dilakukan. Pendampingan oleh ahlinya, yaitu pelatih panahan dan konselor serta peran aktif orang terdekat sangat menentukan bagaimana manfaat yang akan diraih oleh orang yang memiliki masalah mental hiperaktif ini.

Dari penjelasan diatas mengenai penjelasan keadaan hiperaktif yang dimiliki oleh seseorang, gejala, dan dampak yang ditimbulkan, dirasa sangat perlu dilakukan tindakan dalam membantu menyembuhkan keadaan tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan ialah konseling dengan terapi olahraga panahan. Konseling yang merupakan proses pemberian bantuan kepada klien dan/atau orang di sekitar klien untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh klien dengan melibatkan seluruh peran serta komponen dalam upaya mencapai tujuan tersebut. Disisi lain olahraga panahan dapat sangat mungkin dilakukan untuk membantu jalannya kegiatan konseling yang dilakukan, karena memiliki berbagai manfaat yang dapat dirasakan oleh klien. Sehingga penulis dirasa perlu untuk meneliti efek dari olahraga panahan kepada klien hiperaktif dalam sesi konseling yang dituangkan dalam penelitian yang berjudul "Efektivitas Olahraga Panahan dalam Mengontrol Emosi dan Perilaku pada Klien Hiperaktif dalam Konseling".

Metode

Penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka, yang mempunyai arti: peninjauan kembali pustaka-pustaka yang terkait (review of related literature). Sesuai dengan arti tersebut, maka kajian pustaka berfungsi sebagai peninjauan kembali (review) pustaka (laporan penelitian, dan sebagainya) tentang masalah yang berkaitan---tidak selalu harus tepat identik dengan bidang permasalahan yang dihadapi---tetapi termasuk pula yang seiring dan berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi.

 

Hasil dan Pembahasan

A. Hiperaktif atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)

Penggunaan istilah Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan istilah yang memperbarui istilah ADD (attention deficit disorder) yang sebelumnya digunakan oleh American Psychiatric Association (APA) selama beberapa tahun. Sekarang, DSM (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder) menggunakan "ADHD" sebagai istilah umum bagi orang-orang dengan kondisi tersebut. ADHD sendiri merupakan gangguan perkembangan dan neurologis yang ditandai dengan sekumpulan masalahn berupa gangguan pengendalian diri, masalah rentang atensi, hiperaktivitas, dan impulsivitas, yang menyebabkan kesulitas berperilaku, berpikir, dan mengendalikan emosi yang menggangu kehidupan sehari-hari (Frieda Mangunsong, 2016).

Tidak dapat dipastikan faktor apa yang menjadi faktor dominan penyebab ADHD pada diri seseorang. Para ahli menyimpulkan bahwa Attention Deficit Hyperactivity Disorder disebabkan adanya masalah genetikal, bahan-bahan kimia, virus, problem kehamilan, dan persalinan serta kondisi yang dapat mengintervensi penyebab rusaknya jaringan otak manusia. Tidak hanyan faktor hereditas saja, dalam penelitian yang lain memperlihatkan bahwa lingkungan sosial ternyata juga memiliki peran dan andil yang cukup besar.

Beberapa penelitian menyebutkan ADHD dapat disebabkan oleh berbagai faktor sebagai berikut (Frieda Mangunsong, 2016):

1. Kesalahan Fungsi Salah Satu Daerah Otak

Pada penelitian Nigg (2006) dan Voeller (2004) dalam Hallahan, Kauffman & Pullen, 2009, dikutip dalam Moeljono & Latipun, 2016) mengemukakan ketidaknormalan yang konsisten pada tiga area otak orang-orang yang mengalami ADHD, diantaranya lobus prefrontal[1], lobus frontal[2], dan basal ganglia[3] (khususnya caudate[4] dan globus pallidus[5]). Peneliti mengungkapkan bahwa ukuran ketiga area otak itu lebih kecil daripada orang yang normal. Selain itu terdapat penurunan metabolisme pada area tersebut. Ketiga bagian tersebut berfungsi sebagai pengatur, tempat koordinasi tingkah laku seseorang (motorik) dan juga berbagai fungsi kognitif.

2. Neurotransmitter Yang Terlibat

Ketidaknormalan neurotransmitter dapat mengakibatkan ADHD. Neurotransmitter merupakan zak kimia yang membantu dalam pengiriman pesan antar neuron dalam otak. Jumlah dan fungsi yang tidak normal ditemukan dalam orang yang mengalami ADHD.

3. Faktor Hereditas

Faktor herditas menjadi faktor yang sangat penting atas terjadinya ADHD pada seseorang. Apabila seorang anak mengalami ADHD maka peluang saudara kandungnya terkena ADHD sebesar 32%. Anak yang terlahir dari seorang ADHD memiliki resiko sebesar 57% mengalami ADHD. Dari penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor hereditas atau keturunan menjadi salah satu faktor seseorang terkena ADHD.

4. Toksin dan Medis

Toksin merupakan zat perantara yang dapat mengakibatkan malformasi pada perkembangan janin dalam rahim ibu yang dapat menyebabkan terjadinya ADHD. Ibu hamil yang gemar merokok atau mengonsumsi alkohol berisiko besar anak yang dalam kandungannya mengidap ADHD. Apalagi bila janinnya sudah terdapat gen yang rentan ADHD, maka akan semakin besar risiko terjadinya ADHD pada janin tersebut. Kondisi medis lainnya, seperti komplikasi saat melahirkan serta berat badan bayi yang sangat rendah akan mudah terjadi ADHD pada bayi tersebut.

Dampak yang diakibatkan ADHD tidak hanya terasa pada diri orang tersebut, namun juga pada keluarga dan lingkungan disekitarnya. Dampak yang terjadi juga akan berdampak untuk waktu yang lama apabila tidak ditangani dengan tepat. Aspek yang terdampak diantaranya aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif yang bersifat kompleks. Beberapa dampak pada orang yang memiliki ADHD diantaranya:

  1. Terkendala dalam dunia akademis (membaca, menulis, menghitung).
  2. Tidak mampu bersosialisasi dengan baik kepada orang lain.
  3. Tidak memiliki hubungan yang dalam dengan orang disekitarnya.
  4. Kurang mampu menentukan pilihan hidupnya.
  5. Membutuhkan waktu yang lama untuk memulai pekerjaan.
  6. Menunda-nunda pekerjaan.
  7. Menghindari teman.
  8. Motivasi diri rendah.
  9. Kurang berprestasi.
  10. Mengabaikan perintah atau instruksi.
  11. Berperilaku kacau (impulsif dan/atau destruktif).

Olahraga Panahan

Olahraga panahan sendiri merupakan suatu kegiatan menggunakan busur panah untuk menembakkan anak panah. Menurut Husni, Hakim, Gayo (1990, dalam Gusti Agung Risman, 2016) berpendapat, "Panahan adalah salah satu cabang olahraga yang menggunakan busur dan anak panah. Dalam permainan ini, setiap pemain harus mampu menembakkan anak panahnya mengenai sasaran yang telah ditentukan."

Pada olahraga panahan, sedikit ada kemiripan dengan olahraga menembak. Persamaannya ialah melesatkan anak panah / peluru pada target dengan jarak tertentu. Perbedaan antara dua olahraga ini ialah pada jenis alat dan mekanisme pergerakannya. Bila pada olahraga menembak, daya yang digunakan ialah ledakan di dalam alat tersebut untuk melesatkan peluru menuju target. Sedangkan pada panahan mengandalkan kekuatan dorongan sangat tergantung pada energi atau tenaga yang timbul karena tarikan atau rentangan pemanah terhadap busur, dimana energi yang diperoleh dari rentangan diubah menjadi daya dorong pada waktu anak panah dilepaskan. Oleh sebab itu, dalam olahraga ini memerlukan kekuatan dan daya tahan otot-otot tertentu, terutama untuk menarik busur. Besar tarikan atau energi pada busur dapat disesuaikan dengan kemampuan sang pemanah.

Olahraga panahan ini dapat disesuaikan berat tarikan dan jarak yang digunakan sesuai dengan kondisi pemanah. Berat tarikan pada anak-anak pasti berbeda dengan orang dewasa. Penyesuaian ini membuat olahraga yang mengandalkan kekuatan otot tubuh atas sangat cocok untuk semua kalangan. Tidak hanya laki-laki, perempuan juga dapat melakukannya. Bukan hanya orang dewasa, anak-anak dan orang tuapun bisa berolahraga panahan.

Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dalam olahraga panahan:

  1. Meningkatkan koordinasi tangan dan mata, serta keseimbangan.
  2. Meningkatkan fleksibilitas tangan dan jari.
  3. Membangun kekuatan tubuh.
  4. Meningkatkan kesabaran.
  5. Meningkatkan fokus.
  6. Membangun kepercayaan diri.
  7. Merupakan olahraga sosial.
  8. Merupakan bentuk latihan kebugaran.
  9. Merelaksasi tubuh.
  10. Merupakan olahraga yang dapat dimainkan semua orang.
  11. Meningkatkan pengendalian emosi.

Dalam upaya mencapai manfaat diatas, dapat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantarnya:

  1. Niat yang ikhlas dalam melakukan kegiatan, melakukan kegiatan sesuai dengan keinginan, kesenangan, dan tanpa adanya keterpaksaan.
  2. Fokus yang tinggi, sehingga dapat memberikan dampak yang positif bagi kesehatan mental, meredam kekhawatiran, dan menenangkan jiwa.
  3. Kekuatan tubuh bagian atas, karena fokus otot yang digunakan hampir sama dengan olahraga angkat beban, yaitu otot tangan, otot dada, bahu, dan punggung.
  4. Keseimbangan, hal ini sangat penting untuk keberhasilan dalam memanah, contohnya harus dapat menahan tubuh untuk membidik dan melepaskan busur. Berlatih memanah dapat membantu mendapatkan kontrol atas keseimbangan diri ketika memfokuskan untuk membidik target.
  5. Koordinasi antar anggota tubuh dan organ yang terlibat. Koordinasi antara mata dan tubuh bagian atas, serta kendali dari otak yang mengubungkannya merupakan keterampilan penting dalam olahraga panahan.
  6. Kekuatan tubuh bagian bawah. Dimana kekuatan kaki yang digunakan untuk berjalan saat kegiatan, dari tempat memanah menuju target dan sebaliknya sangat diperlukan untuk menjaga dan menopang otot tubuh bagian atas dalam mendukung keberhasilan memanah.

Upaya Membantu Klien Hiperaktif pada Proses Konseling

Ada beberapa teknik untuk mengetahui bagaimana diri klien, mulai dari proses asesmen[6] saat konseling dan juga teknik tes yang beragam dengan tujuan membantu jalannya proses konseling untuk mencapai tujuan dari konseling tersebut. Beberapa fungsi dari layanan bimbingan dan konseling yang diadakan ialah untuk membantu:

  1. Pemahaman diri dan lingkungannya.
  2. Pemecahan dan pencegahan timbulnya masalah.
  3. Perbaikan dan penyembuhan.
  4. Penyesuaian diri dengan diri sendiri dan lingkungan.
  5. Pengembangan potensi optimal.
  6. Fasilitas pertumbuhan dan perkembangan.
  7. Pemeliharaan kondisi pribadi dan situasi yang kondusif untuk perkembangan diri konseli.
  8. Advokasi diri terhadap perlakuan diskriminatif.
  9. Penyaluran pendidikan, pekerjaan, dan karir.

Membangun adaptasi konselor, klien, keluarga klien, dan/atau orang terdekat klien dengan kondisi klien serta membantu klien untuk keluar dari permasalahan yang ada. Pelaksanaan terapi konseling menggunakan olahraga panahan ini memerlukan bantuan dari profesi lain, yaitu pelatih panahan yang sudah mumpuni dibidangnya. Tentunya dengan memperhatikan asas-asas dan kode etik dalam konseling. Diperlukannya penerapan asas dan kode etik dalam pelaksanaanya ialah untuk menunjang terselenggaranya kegiatan bimbingan dan koseling yang profesional.

 

Salah satu olahraga yang disunahkan dalam agama Islam ini, memang sangat mengandung banyak manfaat. Seperti melatih ketenangan emosi, mensinkronkan semua organ yang ada dalam tubuh, meningkatkan konsentrasi, dan juga bernilai ibadah. Banyak dampak positif, khususnya dalam aspek psikologis dari olahraga ini. Bila dikaitkan dengan kondisi hiperaktif atau ADHD, maka terapi panahan dalam upaya memperbaiki kondisi psikologis dan emosi klien sangat mungkin dilakukan. Pendampingan oleh ahlinya, yaitu pelatih panahan dan konselor serta peran aktif orang terdekat sangat menentukan bagaimana manfaat yang akan diraih oleh orang yang memiliki masalah mental hiperaktif ini.

 

Olahraga yang bernapaskan Islami ini bila dilihat dari beberapa dalil yang memerintahkan olahraga ini diantaranya, yaitu

  1. "Ajarilah anak-anak kalian berkuda, berenang, dan memanah," (HR Bukhari, Muslim),
  2. "Lemparkanlah (panah) dan tunggangilah (kuda)."(HR Muslim)
  3. "Dari Hatim bin Laits Al Jauhari, ia berkata: Yahya bin Hammad menuturkan kepada kami, ia berkata: Abu 'Awwanah menuturkan kepada kami, dari Abdul Malik bin 'Umair, dari Mush'ab bin Sa'ad, dari ayahnya (Sa'ad bin Abi Waqqash radhiallahu'anhu) ia berkata, Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda: 'hendaknya kalian latihan menembak karena itu permainan yang paling bagus bagi kalian."

  

Dalam pelaksanaannya perlu melibatkan beberapa komponen, diantaranya:

  1.  Diri klien sendiri, klien menjadi tokoh utama yang akan diberikan terapi, dengan tujuan memberikan bantuan pemecahan masalah, dan mencoba memandirikan klien untuk mencoba memcahkan permasalahannya kelak.
  2. Keluarga atau orang terdekat, kelompok ini perlu juga diberikan tindakan dengan tujuan mengorientasikan kondisi klien kepadanya dan membantu menyikapi pemulihan dan pemecahan permasalahan yang dialami oleh klien.
  3. Profesi terkait, dalam hal ini ialah pelatih panahan yang memang sudah memahami bagaimana manfaat olahraga panahan bagi seseorang, terlebih lagi dalam upaya memperbaiki keadaan psikologis dari klien.

Selain komponen yang terlibat, dapat pula dilakukan beberapa ketentuan dalam pemberian terapi panahan pada klien hiperaktif ini:

  1. Konselor perlu mengetahui hal-hal mengenai kondisi klien, karakteristik, dan bagaimana perilakunya dalam keseharian sebagai modal awal pemberian konseling dan terapi.
  2. Konselor melakukan observasi secara langsung kepada klien mengenai perilakunya sebagai diagnosis dari permasalahan yang dialami klien.
  3. Konselor mencoba merumuskan tindakan yang dapat dilakukan untuk membantu tercapainya proses konseling yang profesional.
  4. Konselor memberikan informasi kepada pelatih panahan mengenai kondisi klien, sehingga pelatih panahan dapat menentukan bagaimana tindakan yang sesuai dengan kondisi klien.
  5. Konselor dan pelatih panahan saling bertukar informasi terbaru mengenai perkembangan dari klien dan menginformasikannya kepada pihak keluarga.
  6. Pelaksanaan terapi panahan dapat disesuaikan atas kesepakatan semua komponen untuk menentukan berapa sesi yang dibutuhkan untuk pemulihan kondisi klien.
  7. Dilakukan pengarahan dan pemberitahuan tentang sesi yang dilakukan pada awal sesi dan evaluasi disetiap akhir sesi terapi, sehingga perkembangan klien dapat terpantau setiap saat.
  8. Melibatkan semua unsur yang terlibat pada setiap sesi, sehingga semua komponen dapat memantau dan mengevaluai lanjutan melalui media foto maupun video.
  9. Bagi keluarga diberikan beberapa saran mengenai apasaja yang bisa dilakukan di rumah untuk membantu proses terapi dalam mendukung proses konseling dan terapi.
  10. Senantiasa menguatkan niat dan meminta pertolongan kepada Tuhan agar apa yang diupayakan mendapatkan hasil yang optimal sesuai dengan keinginan dan harapan semuanya.

  

Beberapa upaya diatas tentunya dapat dilakukan penyesuaian dengan kondisi klien, sehingga sesi terapi panahan yang dilakukan dapat membantu proses konseling untuk memberikan kondisi yang lebih baik terhadap klien yang mengalami hiperaktif atau ADHD. Kegiatan yang dilakukan dengan profesional (asas dan kode etik) dan dilakukan oleh orang-orang yang berkompeten dapat dinilai efektif, karena adanya manfaat yang dapat membantu dalam memperbaiki keadaan klien. Kemudian adanya sinergitas antara semua pihak yang terlibat, sehingga manfaat kegiatan dapat dirasakan dengan maksimal oleh klien khususnya, dan semua yang terlibat pada umumnya.

 

Simpulan dan Saran

 

Manfaat-manfaat dari olahraga ini secara tidak langsung berhubungan dengan keadaan psikis seseorang. Efek tersebut akan terasa dalam waktu singkat maupun dalam waktu panjang pelaksanaan olahraga panahan ini dilakukan oleh seseorang. Dilihat dari manfaat pada psikis seseorang, maka olahraga ini sangat direkomendasikan menjadi salah satu alternatif dalam upaya memperbaiki keadaan dan kondisi psikologis pada orang yang mengidap kelainan mental. Salah satu kelainan psikologis yang ada ialah perilaku hiperaktif yang bersifat impulsif (tidak memikirkan akibat tindakannya) dan juga berpotensi destruktif (merusak lingkungan, diri sendiri, dan orang lain) yang disebut sebagai Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).

 

Dilihat dari berbagai manfaatnya, maka panahan ini dapat secara efektif dilakukan sebagai salah satu bentuk bantuan terapi yang dapat dilakukan dalam konseling untuk klien yang mengidap hiperaktif atau ADHD. Pada pelaksanaannya, terapi yang diberikan akan bermanfaat untuk mengembangkan dan meningkatkan konsentrasi, perhatian, fokus, dan juga melatih psikologis serta emosional klien menjadi lebih baik dalam artian lebih tenang. Sehingga dalam kesehariaannya nanti dapat berperilaku lebih tenang dari sebelumnya.

 

Upaya yang dapat dilakukan untuk meraih manfaat terapi tersebut dapat diperoleh dengan maksimal dengan pelaksanaan terapi yang dibimbing langsung oleh pelatih panahan yang berkompeten. Konselor dapat memberikan data mengenai hasil analisis perilaku dan emosional klien seizing klien atau keluarga klien kepada pelatih sehingga pelatih dapat lebih mudah dalam memberikan terapi kepada klien tersebut. Selain hubungan antara konselor dan pelatih, dibutuhkan juga pendampingan oleh pihak keluarga sebagai sumber informasi tambahan mengenai diri klien. Pihak keluarga juga diberikan bimbingan tentang apa saja yang dapat dilakukan untuk membantu jalannya proses konseling dan terapi tersebut.

 

Dari paparan tulisan ini, maka penulis dapat menyarankan bahwa penerapan terapi panahan dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif bantuan kegiatan proses konseling yang dibakukan. Terapi ini dapat dilakukan dengan baik dengan adanya sinergitas dari pihak-pihak terkait mengenai tugas dan fungsi yang saling mendukung untuk mendapatkan manfaat yang optimal dari pelaksanaan konseling yang diberikan ini. Sehingga untuk kedepannya, alternatif upaya bantuan yang dapat diberikan kepada klien, khususnya yang mengidap hiperaktif atau ADHD, dapat dengan segera terselesaikan dan juga mendapatkan dampak positif untuk kehidupannya dimasa yang akan datang.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

_______. (2019). Peran Basal Ganglia di Fungsi Motor. Dikutip pada 7 Juli, 2020, dari www.greenlane.com: https://www.greelane.com/id/sains-teknologi-matematika/ilmu/basal-ganglia-function-4086411/

Agus, A. (2010). Pentingnya Peran Olahraga dalam Menjaga Kesehatan dan Kebugaran Tubuh. Seminar Daerah Menyambut Hari Kesehatan Nasional ke 46 Tanggal 12 November 2010. Padang: HIMA KESREK FIP-UNP.

detikHealth. (2010). Isi Otak Remaja. Dikutip pada 7 Juli, 2020, dari detikhealth: https://health.detik.com/ibu-dan-anak/d-1406931/isi-otak-remaja

Dwiputra, K. O. (2019). Bullying Dapat Mengancam Struktur Otak Korban. Dikutip pada 7 Juli, 2020, dari klikdokter: https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3621103/bullying-dapat-mengancam-struktur-otak-korban#:~:text=Efek%20perundungan%20pada%20otak&text=Disebutkan%20bahwa%20perundungan%20dapat%20menurunkan,dan%20keputusan%20di%20masa%20depan.

Firdaus, R. M. (2017). Ini Manfaat Memanah, Olahraga yang Dianjurkan Rasulullah. Dikutip pada 25 Juni, 2020, dari ISLAMPOS: https://www.islampos.com/ini-manfaat-memanah-olahraga-yang-dianjurkan-rasulullah-41339/

Harnovinsah. (t.thn). Metodologi Penelitian. Pusat Bahan Ajar dan Elearning. Universitas Mercu Buana.

Honestdocs Editorial Team. (2019). Basal ganglia stroke - Penyebab, Gejala, dan Pengobatan. Dikutip pada 7 Juli, 2020, dari honestdocs: https://www.honestdocs.id/basal-ganglia-stroke#:~:text=Basal%20ganglia%20adalah%20neuron%20di,sinyal%20ke%20seluruh%20sistem%20saraf.

Mangunsong, F. (2016). Psikologi dan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus, Jilid Kedua. Depok: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Universitas Indonesia.

Notosoedirdjo, M., & Latipun. (2014). Kesehatan Mental Konsep dan Penerapan. Malang: Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang.

Purnama, Y. (2013). Anjuran Berlatih Memanah dan Menembak. Dikutip pada 7 Juli, 2020, dari muslim.or.id: https://muslim.or.id/13849-anjuran-berlatih-memanah-dan-menembak.html

Putra, A. (2019). Mengenal Neurotransmitter, Si Pembawa Pesan Dalam Tubuh. Dikutip pada 7 Juli, 2020, dari SehatQ: https://www.sehatq.com/artikel/neurotransmitter-adalah-pembawa-pesan-dalam-tubuh

Putri, N. H. (2020). Memahami Bagian Otak dan Fungsinya Sebagai Pusat Kontrol Tubuh. Dikutip pada 7 Juli, 2020, dari SehatQ: https://www.sehatq.com/artikel/memahami-bagian-otak-dan-fungsinya-sebagai-pusat-kontrol-tubuh

Rahardjo, S., & Zamroni, E. (2019). Teori dan Praktik Pemahaman Individu Teknik Testing. Jakarta: Prenadamedia Group.

Redaksi Halodoc. (2018). Anak Terlalu Hiperaktif? Waspada ADHD. Dikutip pada 18 Juni, 2020, dari halodoc: https://www.halodoc.com/anak-terlalu-hiperaktif-waspada-adhd

Risman, G. A. (2016). Kontribusi Kekuatan Otot Lengan, Keseimbangan, dan Kecepatan Reaksi Terhadap Kemampuan Memanah Jarak 30 Meter pada Atlet Panahan Lampung Ronde Nasional. Skripsi. Bandar Lampung: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Rudystina, A., & Setiawan, A. W. (2019). Manfaat Kesehatan dari Olahraga Panahan. Dikutip pada 25 Juni, 2020, dari HalloSehat: https://hellosehat.com/hidup-sehat/kebugaran/manfaat-melakukan-olahraga-panahan/

Suharyanto, A. (n.d.). 10 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan dalam Psikologi. Dikutip pada 16 Juni, 2020, dari dosenpsikologi.com: https://dosenpsikologi.com/faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan-dalam-psikologi

Wahidah, E. Y. (2018). Identifikasi dan Psikoterapi terhadap ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) Perspektif Psikologi Pendidikan Islam Kontemporer. Millah: Jurnal Studi Agama, Vol. 17, No. 2, 297-318.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun