Mohon tunggu...
Indra Sumantri
Indra Sumantri Mohon Tunggu... Lainnya - Memulai menulis untuk meneruskan informasi kepada masa depan bangsa

Semangat menulis, membaca, dan menganalisis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Efektivitas Olahraga Panahan dalam Mengontrol Emosi dan Perilaku pada Klien Hiperaktif dalam Konseling

9 Juli 2020   09:40 Diperbarui: 9 Juli 2020   10:31 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 

Salah satu olahraga yang disunahkan dalam agama Islam ini, memang sangat mengandung banyak manfaat. Seperti melatih ketenangan emosi, mensinkronkan semua organ yang ada dalam tubuh, meningkatkan konsentrasi, dan juga bernilai ibadah. Banyak dampak positif, khususnya dalam aspek psikologis dari olahraga ini. Bila dikaitkan dengan kondisi hiperaktif atau ADHD, maka terapi panahan dalam upaya memperbaiki kondisi psikologis dan emosi klien sangat mungkin dilakukan. Pendampingan oleh ahlinya, yaitu pelatih panahan dan konselor serta peran aktif orang terdekat sangat menentukan bagaimana manfaat yang akan diraih oleh orang yang memiliki masalah mental hiperaktif ini.

 

Olahraga yang bernapaskan Islami ini bila dilihat dari beberapa dalil yang memerintahkan olahraga ini diantaranya, yaitu

  1. "Ajarilah anak-anak kalian berkuda, berenang, dan memanah," (HR Bukhari, Muslim),
  2. "Lemparkanlah (panah) dan tunggangilah (kuda)."(HR Muslim)
  3. "Dari Hatim bin Laits Al Jauhari, ia berkata: Yahya bin Hammad menuturkan kepada kami, ia berkata: Abu 'Awwanah menuturkan kepada kami, dari Abdul Malik bin 'Umair, dari Mush'ab bin Sa'ad, dari ayahnya (Sa'ad bin Abi Waqqash radhiallahu'anhu) ia berkata, Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda: 'hendaknya kalian latihan menembak karena itu permainan yang paling bagus bagi kalian."

  

Dalam pelaksanaannya perlu melibatkan beberapa komponen, diantaranya:

  1.  Diri klien sendiri, klien menjadi tokoh utama yang akan diberikan terapi, dengan tujuan memberikan bantuan pemecahan masalah, dan mencoba memandirikan klien untuk mencoba memcahkan permasalahannya kelak.
  2. Keluarga atau orang terdekat, kelompok ini perlu juga diberikan tindakan dengan tujuan mengorientasikan kondisi klien kepadanya dan membantu menyikapi pemulihan dan pemecahan permasalahan yang dialami oleh klien.
  3. Profesi terkait, dalam hal ini ialah pelatih panahan yang memang sudah memahami bagaimana manfaat olahraga panahan bagi seseorang, terlebih lagi dalam upaya memperbaiki keadaan psikologis dari klien.

Selain komponen yang terlibat, dapat pula dilakukan beberapa ketentuan dalam pemberian terapi panahan pada klien hiperaktif ini:

  1. Konselor perlu mengetahui hal-hal mengenai kondisi klien, karakteristik, dan bagaimana perilakunya dalam keseharian sebagai modal awal pemberian konseling dan terapi.
  2. Konselor melakukan observasi secara langsung kepada klien mengenai perilakunya sebagai diagnosis dari permasalahan yang dialami klien.
  3. Konselor mencoba merumuskan tindakan yang dapat dilakukan untuk membantu tercapainya proses konseling yang profesional.
  4. Konselor memberikan informasi kepada pelatih panahan mengenai kondisi klien, sehingga pelatih panahan dapat menentukan bagaimana tindakan yang sesuai dengan kondisi klien.
  5. Konselor dan pelatih panahan saling bertukar informasi terbaru mengenai perkembangan dari klien dan menginformasikannya kepada pihak keluarga.
  6. Pelaksanaan terapi panahan dapat disesuaikan atas kesepakatan semua komponen untuk menentukan berapa sesi yang dibutuhkan untuk pemulihan kondisi klien.
  7. Dilakukan pengarahan dan pemberitahuan tentang sesi yang dilakukan pada awal sesi dan evaluasi disetiap akhir sesi terapi, sehingga perkembangan klien dapat terpantau setiap saat.
  8. Melibatkan semua unsur yang terlibat pada setiap sesi, sehingga semua komponen dapat memantau dan mengevaluai lanjutan melalui media foto maupun video.
  9. Bagi keluarga diberikan beberapa saran mengenai apasaja yang bisa dilakukan di rumah untuk membantu proses terapi dalam mendukung proses konseling dan terapi.
  10. Senantiasa menguatkan niat dan meminta pertolongan kepada Tuhan agar apa yang diupayakan mendapatkan hasil yang optimal sesuai dengan keinginan dan harapan semuanya.

  

Beberapa upaya diatas tentunya dapat dilakukan penyesuaian dengan kondisi klien, sehingga sesi terapi panahan yang dilakukan dapat membantu proses konseling untuk memberikan kondisi yang lebih baik terhadap klien yang mengalami hiperaktif atau ADHD. Kegiatan yang dilakukan dengan profesional (asas dan kode etik) dan dilakukan oleh orang-orang yang berkompeten dapat dinilai efektif, karena adanya manfaat yang dapat membantu dalam memperbaiki keadaan klien. Kemudian adanya sinergitas antara semua pihak yang terlibat, sehingga manfaat kegiatan dapat dirasakan dengan maksimal oleh klien khususnya, dan semua yang terlibat pada umumnya.

 

Simpulan dan Saran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun