Mohon tunggu...
Indra Sumantri
Indra Sumantri Mohon Tunggu... Lainnya - Memulai menulis untuk meneruskan informasi kepada masa depan bangsa

Semangat menulis, membaca, dan menganalisis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Efektivitas Olahraga Panahan dalam Mengontrol Emosi dan Perilaku pada Klien Hiperaktif dalam Konseling

9 Juli 2020   09:40 Diperbarui: 9 Juli 2020   10:31 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Toksin merupakan zat perantara yang dapat mengakibatkan malformasi pada perkembangan janin dalam rahim ibu yang dapat menyebabkan terjadinya ADHD. Ibu hamil yang gemar merokok atau mengonsumsi alkohol berisiko besar anak yang dalam kandungannya mengidap ADHD. Apalagi bila janinnya sudah terdapat gen yang rentan ADHD, maka akan semakin besar risiko terjadinya ADHD pada janin tersebut. Kondisi medis lainnya, seperti komplikasi saat melahirkan serta berat badan bayi yang sangat rendah akan mudah terjadi ADHD pada bayi tersebut.

Dampak yang diakibatkan ADHD tidak hanya terasa pada diri orang tersebut, namun juga pada keluarga dan lingkungan disekitarnya. Dampak yang terjadi juga akan berdampak untuk waktu yang lama apabila tidak ditangani dengan tepat. Aspek yang terdampak diantaranya aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif yang bersifat kompleks. Beberapa dampak pada orang yang memiliki ADHD diantaranya:

  1. Terkendala dalam dunia akademis (membaca, menulis, menghitung).
  2. Tidak mampu bersosialisasi dengan baik kepada orang lain.
  3. Tidak memiliki hubungan yang dalam dengan orang disekitarnya.
  4. Kurang mampu menentukan pilihan hidupnya.
  5. Membutuhkan waktu yang lama untuk memulai pekerjaan.
  6. Menunda-nunda pekerjaan.
  7. Menghindari teman.
  8. Motivasi diri rendah.
  9. Kurang berprestasi.
  10. Mengabaikan perintah atau instruksi.
  11. Berperilaku kacau (impulsif dan/atau destruktif).

Olahraga Panahan

Olahraga panahan sendiri merupakan suatu kegiatan menggunakan busur panah untuk menembakkan anak panah. Menurut Husni, Hakim, Gayo (1990, dalam Gusti Agung Risman, 2016) berpendapat, "Panahan adalah salah satu cabang olahraga yang menggunakan busur dan anak panah. Dalam permainan ini, setiap pemain harus mampu menembakkan anak panahnya mengenai sasaran yang telah ditentukan."

Pada olahraga panahan, sedikit ada kemiripan dengan olahraga menembak. Persamaannya ialah melesatkan anak panah / peluru pada target dengan jarak tertentu. Perbedaan antara dua olahraga ini ialah pada jenis alat dan mekanisme pergerakannya. Bila pada olahraga menembak, daya yang digunakan ialah ledakan di dalam alat tersebut untuk melesatkan peluru menuju target. Sedangkan pada panahan mengandalkan kekuatan dorongan sangat tergantung pada energi atau tenaga yang timbul karena tarikan atau rentangan pemanah terhadap busur, dimana energi yang diperoleh dari rentangan diubah menjadi daya dorong pada waktu anak panah dilepaskan. Oleh sebab itu, dalam olahraga ini memerlukan kekuatan dan daya tahan otot-otot tertentu, terutama untuk menarik busur. Besar tarikan atau energi pada busur dapat disesuaikan dengan kemampuan sang pemanah.

Olahraga panahan ini dapat disesuaikan berat tarikan dan jarak yang digunakan sesuai dengan kondisi pemanah. Berat tarikan pada anak-anak pasti berbeda dengan orang dewasa. Penyesuaian ini membuat olahraga yang mengandalkan kekuatan otot tubuh atas sangat cocok untuk semua kalangan. Tidak hanya laki-laki, perempuan juga dapat melakukannya. Bukan hanya orang dewasa, anak-anak dan orang tuapun bisa berolahraga panahan.

Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dalam olahraga panahan:

  1. Meningkatkan koordinasi tangan dan mata, serta keseimbangan.
  2. Meningkatkan fleksibilitas tangan dan jari.
  3. Membangun kekuatan tubuh.
  4. Meningkatkan kesabaran.
  5. Meningkatkan fokus.
  6. Membangun kepercayaan diri.
  7. Merupakan olahraga sosial.
  8. Merupakan bentuk latihan kebugaran.
  9. Merelaksasi tubuh.
  10. Merupakan olahraga yang dapat dimainkan semua orang.
  11. Meningkatkan pengendalian emosi.

Dalam upaya mencapai manfaat diatas, dapat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantarnya:

  1. Niat yang ikhlas dalam melakukan kegiatan, melakukan kegiatan sesuai dengan keinginan, kesenangan, dan tanpa adanya keterpaksaan.
  2. Fokus yang tinggi, sehingga dapat memberikan dampak yang positif bagi kesehatan mental, meredam kekhawatiran, dan menenangkan jiwa.
  3. Kekuatan tubuh bagian atas, karena fokus otot yang digunakan hampir sama dengan olahraga angkat beban, yaitu otot tangan, otot dada, bahu, dan punggung.
  4. Keseimbangan, hal ini sangat penting untuk keberhasilan dalam memanah, contohnya harus dapat menahan tubuh untuk membidik dan melepaskan busur. Berlatih memanah dapat membantu mendapatkan kontrol atas keseimbangan diri ketika memfokuskan untuk membidik target.
  5. Koordinasi antar anggota tubuh dan organ yang terlibat. Koordinasi antara mata dan tubuh bagian atas, serta kendali dari otak yang mengubungkannya merupakan keterampilan penting dalam olahraga panahan.
  6. Kekuatan tubuh bagian bawah. Dimana kekuatan kaki yang digunakan untuk berjalan saat kegiatan, dari tempat memanah menuju target dan sebaliknya sangat diperlukan untuk menjaga dan menopang otot tubuh bagian atas dalam mendukung keberhasilan memanah.

Upaya Membantu Klien Hiperaktif pada Proses Konseling

Ada beberapa teknik untuk mengetahui bagaimana diri klien, mulai dari proses asesmen[6] saat konseling dan juga teknik tes yang beragam dengan tujuan membantu jalannya proses konseling untuk mencapai tujuan dari konseling tersebut. Beberapa fungsi dari layanan bimbingan dan konseling yang diadakan ialah untuk membantu:

  1. Pemahaman diri dan lingkungannya.
  2. Pemecahan dan pencegahan timbulnya masalah.
  3. Perbaikan dan penyembuhan.
  4. Penyesuaian diri dengan diri sendiri dan lingkungan.
  5. Pengembangan potensi optimal.
  6. Fasilitas pertumbuhan dan perkembangan.
  7. Pemeliharaan kondisi pribadi dan situasi yang kondusif untuk perkembangan diri konseli.
  8. Advokasi diri terhadap perlakuan diskriminatif.
  9. Penyaluran pendidikan, pekerjaan, dan karir.

Membangun adaptasi konselor, klien, keluarga klien, dan/atau orang terdekat klien dengan kondisi klien serta membantu klien untuk keluar dari permasalahan yang ada. Pelaksanaan terapi konseling menggunakan olahraga panahan ini memerlukan bantuan dari profesi lain, yaitu pelatih panahan yang sudah mumpuni dibidangnya. Tentunya dengan memperhatikan asas-asas dan kode etik dalam konseling. Diperlukannya penerapan asas dan kode etik dalam pelaksanaanya ialah untuk menunjang terselenggaranya kegiatan bimbingan dan koseling yang profesional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun