Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menafsir Senja

6 Agustus 2021   16:37 Diperbarui: 6 Agustus 2021   17:14 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tahu bahwa kamu ada dan berjuang menepis awan-awan hitam itu.

Perjuanganmu tak mudah agar tatapan kita tak dibatasi apa-apa.

Dari balik kaca transparan ruang karantina aku masih bisa melihat lirikan rindumu.

Di sana, ada Senja yang mengintip kesendirianku di sini.

Senja, itu sungguh berarti bagiku.

Sudah cukup bagiku, jika aku tahu bahwa kamu menatapku sejenak sebelum pergi ke rahim bumi menuju ke timur.

Ternyata kamu masih setia hadir sebelum terang berakhir.

Senja, cerita apalagi yang mau kau tunjukan padaku hari ini.

Sebelum menyongsong wajahmu pada 6 Agustus 2021, aku ingin teman-temanku  tahu tentang kisah kita kemarin.

Kisah tentang wajah tersembunyi di balik awan di barat persis di atas kota Jakarta.

Rinduku tetap membara akan hadirmu seturut rencana-Mu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun