Mohon tunggu...
informasi update
informasi update Mohon Tunggu... Jurnalis

Berkarya Tanpa Batas

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Warganet AS Kritik Trump Soal Tarif Indonesia: Kalah Negosiasi dengan Prabowo

18 Juli 2025   15:09 Diperbarui: 18 Juli 2025   15:09 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Turunnya tarif impor produk berkat kesepakatan dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat menjadi sorotan warganet di media sosial.

Namun bukan dari netizen Indonesia, melainkan para warganet Amerika yang melayangkan sejumlah kritiknya kepada Presiden Donald Trump.

Sebab mereka menilai sang Presiden gagal dan kalah saat melakukan negosiasi dengan Presiden RI Prabowo Subianto. Alhasil tarif impor produk Indonesia bisa turun drastis dari 32% menjadi 19%.

Kritik ini mencuat dalam sejumlah video viral di TikTok yang diunggah akun-akun populer seperti @thinkbyx dan @kclmft. Salah satu video menampilkan seorang warga AS bernama Nicholas yang secara blak-blakan mengomentari ketimpangan tarif dalam perjanjian tersebut.

"Trump bilang kita [AS] tidak membayar tarif. Tapi nyatanya, justru konsumen Amerika yang harus membayar ekstra 19% untuk produk dari Indonesia," ujar Nicholas dalam video berdurasi lebih dari dua menit itu. Video tersebut telah ditonton puluhan ribu kali dan menuai komentar dari berbagai kalangan.

"Sementara produk-produk dari Amerika masuk ke Indonesia bebas dari tarif dan hambatan non-tarif. Jadi siapa yang sebenarnya diuntungkan?" tambah Nicholas.

Pandangan serupa disampaikan oleh akun @kclmft yang menyebut kesepakatan ini membuka lebar pasar Indonesia bagi produk-produk pertanian, peternakan, dan perikanan dari AS, tanpa adanya proteksi tarif dari pihak Indonesia.

"Indonesia bayar tarif sekitar 19% untuk barang yang mereka ekspor ke kita, artinya kita para warga Amerika yang nantinya akan membayar harga lebih mahal. Tapi produk AS ke Indonesia? Bebas tarif dan hambatan non-tarif. Bukankah itu kesepakatan yang luar biasa?" kata akun tersebut dengan nada sarkastik.

Ia juga menyoroti kemungkinan dampak lanjutan jika barang-barang asal negara ketiga dialihkan melalui Indonesia demi menghindari tarif tinggi. "Kalau ada pengiriman ulang dari negara bertarif lebih tinggi, maka tarifnya akan ditambahkan ke Indonesia. Artinya, kita tetap yang membayar. Terima kasih kepada rakyat Indonesia atas persahabatan dan komitmennya menyeimbangkan defisit perdagangan kita," tutupnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa kesepakatan tarif 19% tersebut merupakan hasil negosiasi yang penuh pertimbangan demi melindungi sektor padat karya dan memperkuat lapangan kerja di Indonesia. Ia menegaskan bahwa kebijakan ini bukan semata-mata untuk perdagangan, tetapi juga demi perlindungan terhadap pekerja Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun