Mohon tunggu...
Indriyaniii98
Indriyaniii98 Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Nothing is impossible

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pandangan Islam tentang Hubungan Islam dan Manusia

16 Desember 2019   12:51 Diperbarui: 16 Desember 2019   14:13 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Allah berfirman, "kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang-belulang" (al-mu'minun : 14)

Ayat di atas mengisyaratkan tentang bagaimana pembentukan tulang pertama kali dari mudhghah yang sempurna penciptaanya. Salah satu bagian dari ruas mudhghah ini akan berubah menjadi jaringan-jaringan tulang untuk membentuk tulang punggung dan struktur tulang lainnya. Pada sekitar awal minggu ketujuh, rupa awal manusia telah tampak. Ini sesuai dengan sabda Nabi, "Empat puluh dua hari setelah nutfah terbentuk, Allah akan mengutus malaikat. Kemudian Allah membentuknya, menciptakan pendengarannya, penglihatannya, kulit, daging, dan tulangnya."

Fase Keenam : Fase Pembentukan Daging

Allah berfirman, "Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lau tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging." (Al-Mu'minun :14)

Fase ini ditandai dengan menebarnya otot-otot di sekitar tulang dan meliputinya. Fase pembungkusan tulang dengan daging dimulai pada akhir minggu ketujuh dan berlangsung hingga akhir minggu kedelapan. Prosesnya terjadi setelah pembentukan tulang, sebagai dijelaskan di dalam Alquran.

Setelah sempurnanya pembungkusan tulang dengan otot, maka bentuk manusia mulai semakin sempurna sehingga bagian-bagian tubuh menjadi terikat satu sama lain.

Pada fase ini tulang punggung mulai terbentuk sempurna. Tulang ini mulai berubah dari yang tadinya  membungkuk seperti bulan sabit, menjadi lurus dan tegak pada minggu kedelapan.  Rupa dan bentuk manusia semakin sempurna dan punggunya semakin lurus pada minggu ke 12.

Allah berfirman, "Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (beerbuat durhaka) terhadap Tuhanmu yang Maha Pemurah. Yang telah menciptakan kau lalu menyempurnnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang. Dalam bentuk apa saja yang dia kehendaki, Dia menyusun tubuh mu." (Al-Infithar : 6-8)
Fase Ketujuh : Fase Pembentukan Manusia
Allah berfirman,

"kemudiaan kami ciptkana nuthfah itu 'alaqah, lalu Kami ciptakan 'alaqah itu mudhghah (yang merupakan sesuatuyang kecil sekerat daging), lalu Kami ciptakan mudhghah itu tulang-belulang, lalu Kami bungkus tulang-belulang itu dengan daging. Kemudian Kami mewujudkannya (menjadikannya tulang yang terbungkus daging itu) makhluk lain (yang sepenuhnya berbeda dengan unsur-unsur kejadiannya yang tersebut di atas). Maka Maha banyak keberkahan Allah lagi Pencipta Yang Terbaik." (Al-Mu'minun:14)

Ayat diatas mengsyaratkan bahwa janin melewati fase penyempurnaan atau pembentukan rupa menjadi manusia. Dan itu terjadi setelah berakhirnya fase-fase sebelumnya: fase nutfah, 'alaqah, mudhghah, pembentukan tulang, dan fase pembentukan daging. Disini kemukjizatan ilmiah dari firman Allah "kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain." (Al-Mu'minun:14). Atau maknanya kami menciptakannya dalam bentuk ciptaan yang berbeda dari makhluk yang lainnya.

Sebagian Mufasir berakata. "maksudnya adalah pada diri janin itu ditiupkan ruh setelah tadinya benda mati.". Sekarang fase embrio berakhir, dimulailah fase janin (fetus) yang sesuai dengan fase 'penciptaan dalam bentuk lain', sebagaimana dalam ayat diatas. Disini dimulai fase baru, didalamnya proses proses penting terajdi. Pertumbuhan difase ini semakin cepat dibanding sebelumnya. Janin pun berubah menjadi ciptaan dalam bentuk lain. Bentuk kepala, tubuh dan organ lainnya mulai seimbang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun