Mohon tunggu...
Indriyaniii98
Indriyaniii98 Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Nothing is impossible

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pandangan Islam tentang Hubungan Islam dan Manusia

16 Desember 2019   12:51 Diperbarui: 16 Desember 2019   14:13 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Fase kedua : Nutfah (Mani)
Minggu pertama pembuahan

Secara etimologi, Nuthfah adalah cairan dalam jumlah kecil atau tetesan. Maksud Nuhtfah disini adalah nutfah laki-laki dan perempuan, atau spermatozoa laki-laki dan sel telur perempuan. Nutfah juga bisa artikan sebagai campuran antara spermatozoa laki-laki dan sel telur perempuan.

Kata Nuthfah disebut dalam banyak ayat yang menjelaskan perannya dalam penciptaan maanusia, diantaranya firman Allah sebagai berikut :
"Dia yang telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata." (An-Nahl:4)
"Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuaan)." (Fathir :11)
Nutfah dalam arti air yang hina, ada dalaam ayat berikut :
"Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari sari pati tanah air yang hina." (As-Sajdah : 8)
"Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina?" (Al-Mursalat : 20)

Air yang hina ini ditafsirkan sebagaai sifat nutfah karena  melihat bagaimana sperma berjalan melalui uretra atau saliran kencing.

Adapun air yang hina maknanya bisa air laki-laki, bisa pula air perempuan ( sel telur) seperti dalam hadis, "Air laki-laki putih dan pekat, sedangkan air perempuan kuning dan bening." Warna kuning air perempuan baru di ungkap ilmu pengetahuan medis pada abad ke-18. Adapun kata sulalah (sari pati), maknanya adalah bahan pilihan yang disarankan dari sesuuatu. Ayat yang mengandung kata  sulalah dianggap sebagai mukjizat medis lain karena ia sangat cocok dengan kesimpulan kedoketeran modern yang menyatakan, di antara jutaan spermatozoa hanya satu saja yang bisa membuahi sel telur perempuan. Spermatozoa ini adalah pilihan dari sekian juta sprematozoa lain.  Fakta ini sesuai dengan hadis Rasulullah yang disabdakan sejak 1.400 tahun lampau, "tidak  setiap air terlahir seorang anak." (HR. Muslim)

Saat senggama terjadi, jutaan sperma akan dipancarkan didekat mulut rahim, tetapi tidak semuanya mampu dan layak untuk membuahi sel telur. Sperma akan terdorong oleh gerakan rambut-rambut halus dan gelombaang yang timbul akibat gerakan cairan yaang ada pada tuba fallopi untuk mengitari sel telur, sampai saah satu berhasil menerbos dan masuk ke dalam sel telur. Setelah penerobosan ini terjadilah penyatuan antar bahan-bahan janin dari masing-masing sel telur dan spermatozoa untuk menghasilkan sel  pertama atau zigot.

Tentang fase kehidupan janin yang rawan ini, Alquran mengisyaratkan.
"Sesungguhnya telah Kami ciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat." (Al-Insan: 2)

Peristiwa kehamilan terjadi setelah sel telur yang dibuahi menetap di dalam rahim. Ketika itu  ia masih bernama nutfah sampai kemudian berkembang menjadi alaqah. Dan sekarang apakah rahim itu, yang menjadi tempat setelah spermatozoa bercampur dengan sel telur? Lihatlah bagaimana Allah menjaga rahim ini. Rahim adalah tempat yang dipilih-Nya untuk menciptakan manusia.

Dengarlah firman Allah, "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakann manusia dari sari pati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan sari pati tanah itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh." (Al-Mu'minun :12-13)
Tempat yang kokoh itu adalah rahim.

Sekarang nutfah sudah berada didalam rahim. Tetapi di kelilingi oleh tiga organ : selaput didalam rahim seperti kantong (plasenta). Di kelilingi rahim, dan dikelilingi oleh perut ibu.

Allah berfirman, "Dia menjadikan kamu dalam perut Ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhanmu, Tuhan yang mempunyai kerajaan.  Tidak ada Tuhan selain Dia : maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?" (Az-Zumar :6). fase pembuahan dan sesampainya sel telur yang sudah dibuahi kedalam rahim itu berlansung sekitar enam hari. Ia terus tertanam dan tumbuh di dinding rahim hingga hari ke-15 saat fase 'Alaqah (segumpal darah) dimulai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun