Mohon tunggu...
Indriyaniii98
Indriyaniii98 Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Nothing is impossible

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pandangan Islam tentang Hubungan Islam dan Manusia

16 Desember 2019   12:51 Diperbarui: 16 Desember 2019   14:13 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Organ-organ dan sistem-sistem mulai berkembang untuk menjalankan fungsinya. Janin mulai disiapkan untuk menerima kehidupan diluar rahim. Di sini, sistem atau organ baru tidak lagi tumbuh setelah semuanya siap dan layak menjalankan fungsinya. Rahim pun kan menyediakan makanan yang sesuai dengan pertumbuhan janin sampai masa kelahirannya.

Fase makhadh
Setelah berjalan sembilan bulan (38-40) minggu maka pertumbuhan janin didalam rahim telah sempurna dan telah tiba masanya untuk keluar dari sana.
Allah berfirman, "Dan kami tetapkan dalam rahim apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi." (Al-Hajj : 5)
Setiap ajal sudah ditentukan, dan masa kehamilan juga sudah ditentukan sedemikian rupa.

"Lalu Kami meletakkannya dalam tempat yang kukuh (rahim ibu) Sampai waktu yang ditentukan, lalu Kami tentukan, maka Kami-lah sebaik-baiknya Penentu." (Al-Mursalat :21-23)
Fase makhadh yang berakhir dengan kelahiran terdiri dari empat tahap :
Tahap pertama, pelebaran leher rahim dan kostraksi otot rahim.

Tahap kedua, tahap keluarnya janin. Ketika kita menyaksikan peristiwa ini dan melihat peran beberapa faktor hormon yang membantu keluarnya janin, ditambah dengan pengenduran ligamen panggul dan otot-ototnya untuk mempermudah proses kelahiran kita bisa tahu hikmah di balik frman Allah, "kemudian Dia memudahkan jalannya." ('Abasa :20) maha suci Allah, tuhan sebaik-baiknya penentu.

Tahap ketiga, keluarnya plasenta disertai dengan pembentukan gumpalan darah dibelakangnya.

Tahap keempat, kontraksi rahim untuk meminimalisasi pendarahan setelah proses melahirkan usai. Tahap ini berlangsung sekitar sekita 2 jam. Setelah terlahir dan tali pusar yang menjadi alat janin dalam mendapatkan makanan dari ibunya selama masa kehamilan telah dipotong, maka bayi telah memulai fase baru dalam kehidupannya.

Manusia dibandingkan makhluk lainnya  adalah Makhluk yang paling unik, dijadikan dalam berbentuk baik, ciptaan tuhan yang paling sempurna. "Sesungguhnya kami telah menjadikan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya." (QS. At tin [95]:4).

Manusia diciptakan tuhan untuk menjadi khalifah nya di bumi. Hal itu dinyatakan Allah dalam firman-nya. Di dalam surat al-baqarah [2]:30 dan juga Berakhlak. Berakhlak adalah ciri utama manusia dibandingkan makhluk lainnya. Artinya, manusia adalah makhluk yang diberi Allah kemampuan untuk membedakan yang baik dengan yang buruk.

Manusia diciptakan oleh Allah agar ia beribadah kepada-Nya. Pengertian ibadah di sini tidak sesempit pengertian ibadah yang dianut oleh masyarakat pada umumnya, yakni kalimat syahadat, shalat, puasa, zakat, dan haji tetapi seluas pengertian yang dikandung oleh kata memperhambakan dirinya sebagai hamba  Allah. Berbuat sesuai dengan kehendak dan kesukaan (ridha) Nya dan menjauhi apa yang menjadi larangan-Nya

Kedudukan manusia yang dimaksud ialah menunjukkan hubungan manusia dengan Allah dan dengan lingkungannya. Ayat-ayat yang relevan dengan masalah tersebut adalah antara lain :     1. Q.S.Fathir, 35/43:39
Ayat 39-41: Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengangkat manusia sebagai khalifah di bumi dan penjelasan tentang keesaan Allah dan kekuasaan-Nya.
()
"Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di bumi. Barang siapa kafir, maka (akibat) kekafirannya akan menimpa dirinya sendiri. Dan kekafiran orang-orang kafir itu hanya akan menambah kemurkaan di sisi Tuhan mereka. Dan kekafiran orang-orang kafir itu hanya akan menambah kerugian mereka belaka."

1. Manusia Sebagai Khalifah
Kedudukannya manusia sebagai khalifah. Dijelaskan bahwa Allah yang menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi ini. Penegasan ini mengisyaratkan adanya hubungan antara manusia dengan Tuhan.   Selanjutnya ayat tersebut juga mengingatkan bahwa siapa yang ingkar, khususnya mengingkari Tuhan yang telah menjadikan khalifah, maka ia sendiri yang menanggung akibat pengingkarannya itu berupa kemurkaan Tuhan dan kerugian bagi dirinya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun