Mohon tunggu...
Indriyaniii98
Indriyaniii98 Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Nothing is impossible

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pandangan Islam tentang Hubungan Islam dan Manusia

16 Desember 2019   12:51 Diperbarui: 16 Desember 2019   14:13 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Fase Nuthfah adalah fase perencanaan, seumpama fase pembuatan gambar dan skema gedung di atas kertas, di kantor-kantor para insinyur. Ini adalah faase yang sudaah ada sejak dahulu kala. Masing-masing dari kita tercipta dari nutfah campuran antara laki-laki dan air perempuan.

Setelah nutfah peremuan bergerak di dalam perutnya untuk mengawali proses penciptaan, maka pencampuran akan terjadi pada hari ke-14. Setelah tujuh hari, hasil pencampuran itu akan menetap di tempatnya yang kuat (rahim), dan menjadi 'alaqah setelah 19 hari, atau 40 hari sejak hari terakhir haid.

Bila kita singkat fase nutfah ini dengan satu kalimat, kita mungkin bisa mengatakan bahwa fase ini adalah fase persiapan untuk mnggambarkan rencana yang akan terjadi di fase alaqah.

Fase Ketiga: Fase 'Alaqah.

Fase alaqah adalah fase pembentukan organ tubuh. Saat itu zigot sudah mempunyai sifat aluq (bergantung).

Fase ini dimulai sejak berakhirnya fase nutfah uang merupakan fase perencana atau gambaran awal janin dan jenis kelaminnya sudah ditentukan. Fase alaqah adalah fase persiapan untuk membentuk atau menggambar organ-organ janin. Fase alaqah adalah fase penting dalam penciptaan manusia. Di fase ini, perencanaan mulai beralih ke pelaksanaan dan pembentukan. Oleh sebab itu, Allah mengisyaratkannya di awal ayat Alquran yang diturunkan kepada Rasulullah dengan firman-Nya: "Dia telah menciptakan manusia dari alaq (segumpal darah)." (Al-'Alaq: 2)

Para ilmuan menyimpulkan bahwa lintah (ddat al-'alaq) hidup dan mendapat makanannya dengan menghisap darah. Demikian pula 'alaqah, ia hidup dengan menghisap darah ibunya untuk mendapatkan makananya. Disebut 'alaqah, karena ia bergantung di dinding rahim. Fase alaqah (segumpal darah) yang terus menyempurnakan diri secara bertahap pun dimulai sampai janin berbentuk lintah yang hidup di air.

Ketika nutfah campuran sampai ke dinding rahim, ia akan menggali untuk dirinya satu terowongan yang kan dimasukinya dena menjadikannya sebagi sarang. Proses ini dalam ilmu kedokteran disebut dengan imjlatatium atau nidation.

Bersarangnya nutfah campuran ini tidak dapat disebut bahwa ia bergantung di rahim. Ia harus membesar terlebih dahulu agar bisa bergantung dirahim dengan satu ujungnya terikat degan kuat sehingga bias mengangkat beratnya dan tidak jatuh terlepas.

Ayat Alquran menggambarkan masa bersarangnya alaqah dengan bergantung dengan firman allah berikut :"Kemudian kami jadikan sari pati tanah itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah."

Setelah nutfah campuran itu sampai ke tempat yang kukuh, ia harus berubah menjadi alaqah untuk mengembang predikat alaq (yang bergantung) ini. Hal ini berarti bahwa untuk berkembang dan menyandang gelar 'alaqah, ia memerlukan beberapa waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun